Sekilas Info

Video “Larangan Ibadah Minggu” di Lanud Pattimura Viral, Simak Penjelasan Danlanud & Ketua MPH Sinode GPM

PENJELASAN PERS - Komandan Lanud Pattimura, Kolonel Pnb Andreas Ardianto Dhewo (kedua dari kiri) dan Ketua MPH Sinode GPM Pendeta Elifas T Maspiatella (kedua dari kanan) menyampaikan penjelasan pers di Lanud Pattimura, Ambon, Minggu (15/5/2022).

AMBON, MalukuTerkini.com – Beredarnya video 'larangan ibadah' saat jemaat kategorial Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Pattimura hendak beribadah ditanggapi oleh Komandan Lanud Pattimura, Kolonel Pnb Andreas Ardianto Dhewo dan Ketua MPH Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pendeta Elifas T Maspiatella.

Kepada wartawan didampingi Ketua MPH Sinode GPM, dan pejabat Lanud Pattimura, Minggu (15/5/2022), Danlanud mengaku hal itu bukan larangan beribadah namun ada miskomunikasi yang terjadi di areal pos penjagaan Lanud Pattimura saat jam pelaksanaan ibadah Minggu pagi tadi.

"Terkait insiden  terdapat di dalam area Lanud Pattimura jadi tadi ada simpang siur mungkin di media sosial soal larang ibadah.  Saya sendiri seorang Kristiani tidak mungkin komandan seorang Kristiani melarang saudara-saudaranya Kristiani juga beribadah. Yang kedua tidak ada juga sweeping di dalam gereja," ungkapnya.

Ia menegaskan,  semuanya normal-normal saja dan apakah yang terjadi tadi pagi hanyalah penegakan aturan.

"Beberapa bulan terakhir kita mencoba menegakkan aturan. Dalam hal ini mohon tidak menggunakan sendal jepit, pakaian yang rapi tidak bercelana pendek, sendal jepit, ini sudah dilakukan dua tiga bulan kebelakang.  Namun demikian memang masih ada beberapa warga khususnya tadi juga ada beberapa warga yang mungkin merasa kaget karena pada saat ke gereja pun ada satu dua  orang gunakan sendal jepit, tapi ada juga yang membawa sepatu sehingga langsung mereka ganti tapi ada juga yang tidak.  Kemudian ada yang memprovokasi dibilang bahwa kami tidak boleh beribadah," tandasnya.

Ia mengaku  sesungguhnya  selama ini hubungan  dengan pihak Gereja Efrata Ketegorial Lanud Pattimura yang tempatnya berada disamping rumah dinas Danlanud.

“Memang ada  ketentuan-ketentuan  masuk ke area institusi militer sehinggga semua pihak diharapkan menghormati aturan-aturan tersebut. "Mari saling menghormati. Kita akan membantu sesuai fasilitas yang kita punya. Namun hanya ada yang memperkeruh suasana. Kedepan kita akan lebih intens lebih baik lagi dalam melakukan komunikasi yang intensif intinya adalah supaya masing-masing saling berjalan seiring dan tetap dalam koridor koridor, aturan dan ketentuan yang berlaku," ungkapnya

Ia juga kembali menegakan, tidak ada larangan untuk beribadah. Karena yang terjadi hanya soal penegakan aturan yang sudah disosialisasikan beberapa bulan namun belum menyentuh smpai seluruh masyarakat.

Dikatakan, pasca kejadian tersebut akan dikomunikasikan lagi dengan baik. Aturan ditegakan karena ini sudah dari pimpinan atas.

Sementara itu Ketua MPH Sinode GPM, Pendeta Elifas T Maspaitella menyesali kejadian dan video yang viral di medsos. Namun itu sudah dikoordinasikan dan dibicarakan.

"Ada hal yang memang harus kita diskusikan berkaitan dengan kebijakan internal  di Lanud Pattimura jadi kita berharap supaya bisa dilihat. Perlu diketahui serendah rendahnya tingkat ekonomi masyarakat Maluku terutama warga GPM memang kita tidak pernah datang ke kebaktian itu dengan sandal jepit apa lagi di gereja. Memang ada regulasi-regulasi yang berlaku karena itu jemaat kategorial itu ada punya spesifikasi tertentu  dalam relasi antara komando dengan gereja jadi hal-hal yang menjadi bagian dari kebijakan komando itu biasa diselaraskan pula di gereja," ungkapnya.

Maspaitella mengaharapkan hal agar harus diselaraskan dengan komando yang berlaku di dalam satuan-satuan di mana terdapat jemaat kategorial.

"Jadi kita berharap supaya kesepakatan ya dan kami bersyukur karena setelah peristiwa itu sudah ada perjumpaan terlebih dahulu antara majelis jemaat dan Lanud dan sudah disepakati hal-hal yang akan kita lakukan ke depan yang termasuk sosialisasi terhadap kebijakan apa yang orang yang berkunjung ke daerah, karena memang gereja ini berada langsung di dalam apa bukan di luar.  Tetapi kemudian juga jam -jam kebaktian dan atau aktivitas pelayanan GPM yang memanfaatkan gedung diluar hari Minggu ya supaya ada karena akan ada juga warga gereja atau pelayan gereja yang datang dan kami mohon  itu juga bisa dikoordinasikan sehingga tidak ada lagi hambatan-hambatan lah ini itu sudah disepakati tadi kita," tandasnya

Ia berharap kepada warga Jemaat GPM secara khusus di Lanud Pattimura untuk terus membina kebersamaan kesatuan di dalam hidup dan terus berusaha mengikuti apa yang menjadi bagian dari kebijakan pelayanan gereja di satu sisi dan juga berusahalah untuk menyelaraskan hal-hal yang juga menjadi bagian dari tanggung jawab kita bersama-sama dengan satuan ini sebagai satu jemaat kategorial. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!