1. Beranda
  2. Hukum & Kriminal

Dugaan Penculikan Anak di Passo Hoax, Polisi: Itu Hanya Rekayasa Cerita

Oleh ,

AMBON, MalukuTerkini.com - CT salah satu siswa SD Inpres 77 Desa Passo yang dikabarkan nyaris diculik oleh Orang Tak Dikenal (OTK) ternyata hoax.

Siswa 12 tahun yang berdomisili di kawasan Air Besar Desa Passo ini ternyata nekat mengarang cerita penculikan lantaran takut pulang dimarahi orang tua dan keluarga.

Kapolsek Baguala, AKP Meity Jacobus di Ambon, Rabu (11/1/2023) mengaku hasil penyelidikan pihak kepolisian ternyata menemukan informasi dimaksud hoax.

"Jadi berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh personel unit Reskrim Polsek Baguala terhadap siswa yang diinformasikan sebagai korban. Ternyata ia menjelaskan bahwa kejadian yang diceritakan oleh korban adalah tidak benar atau bohong. Ia keluar untuk bertemu temannya dan karena sudah terlalu lama berada di luar rumah membuat ia takut pulang. Ia lalu merekayasa cerita itu untuk dijadikan alasan kepada nenek dan keluarganya," jelasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, CT, salah satu siswa SD Inpres 77 Desa Passo nyaris diculik oleh OTK.

Siswa 12 tahun yang berdomisili di Air Besar Desa Passo yang merupakan korban dari kejadian dugaan  penculikan oleh OTK berhasil lolos.

Korban CT kepada polisi menjelaskan Senin (9/1/2023) pukul 11.00 WIT setelah korban pulang sekolah kemudian korban pergi menuju ke nenek korban di Kompleks Inakaka RT. 031 / RW 007 dan setelah itu korban makan lalu mengganti pakaian seragam korban.

Selanjutnya pukul 13.00 WIT  korban pergi menuju ke Indomaret di samping RS Hative Passo untuk berbelanja. Saat keluar dari  Indomaret korban melihat ada dua orang yang tidak kenal berdiri depan Indomaret dengan menggunakan karpus menutupi wajah dari kedua orang tersebut.

Jadi saat korban hendak pulang kembali ke Inakaka tiba-tiba salah satu dari pelaku datang menghampiri korban dan menutupi mulut korban dengan menggunakan sapu tangan disaat bersamaan kemudian ada seorang warga yang tidak dikenali korban datang dan memukul para pelaku tersebut sehingga kedua pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor roda dua menuju ke arah kota. Saat itu langsung korban dibawa ke rumah neneknya yang berada di kompleks inakaka karena merasa pusing akibat wajah korban yang sempat di tutupi oleh sapu tangan oleh pelaku. (MT-04)

Berita Lainnya