Sekilas Info

30 Anggota JI Maluku Ikrar Setia NKRI

AMBON, MalukuTerkini.com - Sebanyak 30 anggota Jamaah Islamiyah (JI) Maluku akhirnya melepaskan Bai'at dan mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pelepasan bai'at dan ikrar setia kepada NKRI oleh anggota JI Maluku ini dilaksanakan di lantai 5 Manise Hotel Ambon, Senin (30/1/2022/3).

Acara tersebut dihadiri Kepala Detasemen Khusus (Kadensus) Anti Teror 88 Polri Irjen Pol Marthinus Hukom, Kabinda Maluku Brigjen TNI Anton Irianto Popang, Ketua MUI Maluku, Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Kapolresta Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Pol Raja Arthur Simamora, Direktur Binmas Polda Maluku Kombes Pol Deni Abrahams, Komandan Satuan Brimob Polda Maluku Kombes Pol  Dostan M Siregar serta sejumlah tokoh agama.

Kadensus Anti Teror 88 Polri Irjen Pol Marthinus Hukom mengatakan, proses ini dilakukan dengan mendekati secara personal dan bangun kesadaran kesadaran para anggota tersebut untuk kembali mencintai Republik Indonesia, mencintai sistem negara yang sudah diakui secara luas oleh semua elemen masyarakat, kemudian mencintai kemanusiaan.

"Kenapa ini harus dilakukan karena selama ini mereka memisahkan diri secara  kesadaran batin, maupun fisik dengan saudara-saudara yang lain.  Nah ini yang kita bangun supaya mereka kembali menjadi warga negara yang bisa berbaur dengan masyarakat secara luas itu intinya,” kata Marthinus yang merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 ini.

Dijelaskan, proses membangun kesadaran itu terlalu panjang. “Proses mereka menjadi radikal juga proses panjang. Ada internalisasi yang terjadi dari di dalam, jangka waktu yang panjang, sehingga  butuh juga proses yang panjang untuk mengembalikan kembali mereka kepada Indnesia,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua MUI Maluku Abdullah Latuapo, mengaku para anggota JI tersbeut sebelumnya berseberangan dala artian tidak bangsa dan  negara Indonesia.

"Tapi alhamdulillah dengan Rahmat Allah karena Tuhan hari ini mereka sudah bisa kembali bergabung dengan kita dalam hal mengakui NKRI dan mengakui Pancasila," tandasnya.

Ia mengaku proses sampai dengan hari ini merupakan kerjasama antara semua elemen terutama dari Densus 88.

"Kami tokoh-tokoh agama selalu memberikan pembinaan kepada mereka baik itu dilakukan maupun dalam kegiatan-kegiatan tertentu. Kami juga setiap mendapat informasi yang baru yang sekiranya itu mengarah kepada tindakan-tindakan yang negatif itu kami selalu berkomunikasi dan menyampaikan kepada bapak-bapak kita dan kepolisian,” ungkap Latuapo. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!