Sekilas Info

Simak Penjelasan Wali Kota Tual Terkait Bentrok Antar Warga

Wali Kota Tual, Adam Rahayaan

AMBON, MalukuTerkini.com – Dua kelompok warga di kota Tual, terlibat bentrokan sejak Selasa (31/1/2023) malam hingga Rabu (1/2/2023) pagi.

Informasi yang dihimpun malukuterkini.com, Rabu (1/2/2023) terungkap bentrokan kedua kelompok itu pecah setelah seorang warga yang diketahui berinisial SB (59) terkena anak panah saat sementara duduk bersama sejumlah rekannya di sebuah pangkalan ojek, Selasa (31/1/2023) pukul 22.00 WIT.

Diduga korban dipanah oleh seseorang yang berboncengan menggunakan sepeda motor yang melintas di lokasi kejadian. Saat itu rekan-rekan korban sempat mengejar terduga pelaku namun lolos.

Akibat kejadian itu, rekan-rekan korban yang marah langsung melakukan penyerangan ke salah satu kelompok warga hingga terjadilah bentrokan tersebut.

Selain menyebabkan 13 orang terluka termasuk polisi, bentrokan itu juga menyebabkan sejumlah rumah warga dibakar massa.

Menyikapi bentrokan tersebut, Wali Kota Tual Adam Rahayaan kepada wartawan di Ambon. Rabu (1/2/2023) mengaku hal itu merupakan kriminal murni yang terjadi akibat adanya warga yang terkena panah.

"Ini adalah kejadian kriminal murni. Jadi beberapa kali kejadian sebelumnya kita sudah mediasi dan sudah buat perdamaian resmi namun sekarang terulang lagi," ungkapnya.

Rahayaan menjelaskan pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penanganan bentrokan ini kepada aparat keamanan untuk bisa ditangani.

"Masyarakat harus menahan diri berikanlah kesempatan kepada aparat keamanan untuk mencari pelakunya dan mengusut hingga tuntas," jelasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat mengaku akibat bentrok  mengakibatkan 3 anggota polisi dan 10 warga terluka.

"Ada sejumlah rumah terbakar dan 13 orang terluka, tiga diantaranya anggota Polri dan 10 warga. Jadi tadi malam terjadi ada kasus yang ada keterkaitan dengan kasus Sabtu (28/1/2023) lalu di mana pada saat itu ada sekelompok orang yang sedang mabuk kemudian minum di tempat penjualan kemudian mereka tidak bayar, sehingga terjadi aksi pemukulan. Keluarga korban yang tadi itu kemudian tidak terima sehingga terjadi permasalahan disitu. Polres kemudian sudah menangkap 7 orang dan sudah dijadikan tersangka kemudian semalam itu sekitar pukul 22.00 WIT ada lagi salah satu warga kena panah," ungkapnya.

Berawal kejadian itu, katanya, maka terjadi penyerangan ke  kelompok lainnya.

Ohoirat meeminta agar masyarakat juga menahan diri dan tidak terprovokasi.

”Masyarakat menahan diri tidak terprovokasi . Hari ini juga aparat keamanan, pemerintah lakukan pertemuan,” ujarnya. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!