Jaga Warisan Lokal, Mayoritas Hotel di Bali Gunakan Arak Jadi ‘Welcome Drink’

AMBON, MalukuTerkini.com - Berbagai cara dilakukan agar arak Bali semakin populer di mata turis asing.
Mayoritas hotel di Pulau dewata menggunakan arak Bali sebagai welcome drink.
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali Yoga Iswara mengklaim lebih dari 70 persen hotel di Bali melakukan langkah itu.
Saat ini, MA DPD Bali memiliki anggota sebanyak 200 hotel dan vila dengan jumlah kamar mencapai 20.000.
"Arak ini sangat bagus sekali, dan menjadi story telling yang bagus ke wisatawan, bahwa Bali memiliki minuman khas yang diharapkan menjadi spirit ketujuh di dunia," kata Yoga, Jumat (3/2/2023).
Langkah tersebut sebagai respons dari rencana Gubernur Bali Wayan Koster agar hotel-hotel di Bali menyajikan arak Bali sebagai welcome drink.
Koster juga menjadikan tanggal 29 Januari sebagai hari arak Bali.
Yoga optimistis arak Bali bisa makin populer dengan kreativitas masing-masing hotel.
"Mudah-mudahan tiga bulan ke depan ini bisa (jumlah hotel yang menggunakan arak Bali) 100 persen. Karena sosialisasinya akan makin kuat dan saya meyakini arak yang sudah ada BPOM juga akan terserap habis di Bali. Jadi, mereka harus memikirkan bagaimana proses konsistensi untuk menjaga kualitas dan ini yang jadi PR selanjutnya bagi petani-petani arak," kata Yoga.
Menurutnya, dari pantauannya selama ini, para wisatawan yang telah mencicipi arak Bali memberikan respons yang beragam dan menarik.
"Ini karena memang rasanya berbeda. Saya meyakini arak ini juga bisa menjadi sekelas dengan bir Bintang yang sekarang ini sudah dikenal wisatawan," kata Yoga.
Selain itu, kata Yoga, dengan mulai banyaknya properti-properti di Bali yang memanfaatkan arak Bali sebagai bahan dasar dalam campuran minuman, pihaknya juga ingin membantu para petani arak. Kemudian, turut memberdayakan produk lokal sekaligus ingin menunjukkan rasa bangganya akan produk lokal Bali yang tak kalah dari produk di luaran sana.
"Tinggal sekarang ini, penggunaannya harus dilakukan secara bijak, kualitas dijaga dan jangan sampai kualitasnya kalah dari negara lain yang memiliki minuman spirit seperti arak," katanya.
"Ke depannya, kita harus memberdayakan manfaat dari pariwisata. Semakin banyak petani mendapatkan manfaat dari pariwisata itu bagus sekali," Yoga menambahkan.
Dia beranggapan hal-hal seperti itulah yang harus mulai dimunculkan ke permukaan sehingga pariwisata tidak hanya sekadar menjadi leading sektor, tetapi pariwisata dapat menjadi trans sektor. (MT-05)
Komentar