Sekilas Info

GA Siwabessy ‘Bapak Atom Indonesia’ Bakal Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno

AMBON, MalukuTerkini.com – Profesor Gerrit Agustinus Siwabessy, seorang ilmuwan yang digelari “Bapak Atom Indonesia” bakal diusulan untuk mendapat gelar pahlawan nasional.

Siwabessy tercatat menjabat Menteri Badan Tenaga Atom Nasional pada 1964 dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1966 hingga 1978 pada masa pemerintahan Presiden Soekarno hingga Presiden Soeharto.

Saat menjabat Menteri Kesehatan banyak menyumbang program kesehatan mulai dari Keluarga Berencana (KB), Puskesmas, Askes, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), penanggulangan penyakit menular seperti malaria, TBC, cacingan, kolera, tifus, disentri, cacar, kanker dan pelopor asuransi.

Siwabessy juga tercatat pernah melaksanakan program pemberantasan cacar secara menyeluruh se-Indonesia yang waktu itu jumlah penderitanya mencapai 13.478 orang pada 1967. Dan pada 1968, meningkat menjadi 17.350.

Selain itu, latar belakang pendidikan Siwabessy di Eropa membuat Siwabessy muda berpikir bagaimana membuat masyarakat mudah mendapatkan akses kesehatan.

Ia pun mendirikan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)  yang pada gilirannya mulai dikembangkan di era pemerintahan Soeharto.

Siwabessy lahir di Negeri Ullath, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku pada 19 Agustus 1914. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di Jakarta, 11 November 1982.

Menjelang pengusulan gelar pahlawan nasional tersebut, digelar Seminar Nasional yang dipusatkan di kampus Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon, Kamis (23/2/2023).

Pembukaan seminar ditandai dengan pemukulan tifa oleh Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno didampingi Wakil Rektor Unpatti Ambon Bidang Akademik Fredy Leiwakabessy, Kadis Sosial Maluku Gusnaria Diponegoro dan putra kedua almarhum Siwabessy, Bara Lasjkar Siwabessy.

"Profesor GA Siwabessy memiliki andi yang sangat besar kepada negara di eranya. Sebenarnya tidak ada lagi kata-kata yang kita harus bilang tidak. Memang layak beliau kita usulkan sebagai pahlawan nasional," tandsnya Orno.

Sementara itu, Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej secara virtual menjelaskan, sejarah perjalanan bangsa dan negara Indonesia menunjukkan, untuk mendirikan NKRI diperlukan perjuangan panjang.

NKRI tidak dapat berdiri sendiri menjadi negara yang merdeka, berdaulat dan terhormat seperti saat ini tanpa perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raga dan  pikiran.

"Pengusulan Siwabessy ini bisa terwujud karena dukungan sangat besar dari masyarakat Maluku yang ada di Jakarta, Maluku bahkan di luar negeri. Dukungan dari beberapa tokoh Maluku di lembaga tinggi negara seperti di DPR RI, DPD RI dan lainnya,"  ungkapnya.

Ia berharap, seminar ini dapat menghasilkan kontribusi signifikan untuk pembuatan proposal pahlawan nasional serta dapat merekomendasikan Siwabessy sebagai calon pahlawan nasional yang berlaga di kancah nasional.

"Akhirnya terimalah persembahan dari Maluku untuk Indonesia," singkat Guru Besar Ilmu Hukum Pidana Universitas Gajah Mada Jogjakarta itu.

Sementara itu, menurut Wakil Rektor Unpatti Ambon Bidang Akademik, Fredy Leiwakabessy, sosok Siwabessy merupakan seorang intelektual yang multidisiplin.

Unpatti sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Maluku, memberikan penghargaan dan penghormatan kepada Siwabessy karena memiliki intelektual namun tetap didasari dengan kejujuran dan integritas.

"Semua ilmu bisa dikuasai oleh Siwabessy. Saya pikir nilai-nilai ini yang bisa memaknai kita mengawali diskusi untuk memperjuangkan Siwabessy sebagai pahlawan nasional. Dan kami sebagai lembaga pendidikan tinggi di Maluku mendukung pelaksanaan seminar ini untuk memberi label pahlawan nasional kepada Siwabessy," ujar Freddy.

Kegiatan seminar, dihadiri diantaranya Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Maluku Samuel E Huwae, civitas akademika Unpatti Ambon dan IAKN Ambon, serta keluarga Gerrit Agustinus Siwabessy. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!