Tradisi Pukul Sapu Harus Jadi Agenda Wisata Nasional

AMBON, MalukuTerkini.com - Tradisi Pukul Sapu yang digelar di Negeri Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Sabtu (29/4/2023) pada 7 Syawal 1444 Hijriah, harus menjadi agenda pariwisata.
Gubernur Maluku Murad Ismail, dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekda Sadli Ie saat membuka pelaksanaan atraksi yang digelar setiap 7 Syawal tersebut mengharapkan kepada seluruh pemangku kepentingan pariwisata di daerah ini, untuk bersinergi mempromosikan adat dan budaya pukul sapu menjadi agenda pariwisata nasional.
Menurutnya, atraksi adat ini adalah aset pariwisata unik dan istimewa, yang tidak ada di daerah lain.
"Aset ini perlu didesain sedemikian rupa, agar menjadi lebih terkenal sehingga bisa dinikmati wisatawan nusantara maupun mancanegara," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Maluku Tengah, dalam sambutannya mengatakan tradisi adat ini merupakan simbol persatuan dan kerjasama antar warga, serta merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah menjaga, melestarikan dan mewariskan tradisi pukul sapu lidi ini.
“Kedepan acara pesta adat pukul sapu lidi dapat didesain dalam konsep kolaborasi antara Pemerintah Negeri Mamala, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah Pusat, serta dukungan sektor swasta lainnya agar tidak saja nilai-nilai luhur yang ada sebagai representasi jiwa anak-anak negeri tersampaikan ke masyarakat sebagai kontribusi kepada bangsa dan negara, tetapi lebih dari itu menghadirkan pesta adat ini ke pentas budaya nasional bahkan regional dan global yang memiliki nilai ekonomis untuk dikelola secara professional,” katanya.
Pembukaan atraksi pukul sapu lidi ini ditandai dengan pemukulan sapu lidi awal kepada 10 orang perwakilan. (MT-04)
Komentar