Sekilas Info

BPJN Maluku Segera Bangun Jembatan Darurat di Wae Kawanua

JEMBATAN DARURAT – Rangka Jembatan Bailey (darurat) telah disiapkan untuk dipasang pasca ambruknya jembatan Wae Kawanua yang terletak di lintas penghubung Jalan Nasional Tehoru-Laimu, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Malteng.

AMBON, MalukuTerkini.com - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku segera membangun Jembatan Bailey (darurat) pasca ambruknya Jembatan Wae Kawanua yang terletak di lintas penghubung Jalan Nasional Tehoru-Laimu, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

Langkah cepat BPJN ini tidak terlepas dari perhatian Direktorat Jenderal Bina Marga Kemeterian PUPR RI yang langsung turun ke lokasi.

Direktur Pembangunan Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Budi Hariawan mengaku dalam waktu satu bulan Jembatan Bailey (darurat) sudah dibangun.

Sementara untuk jembatan parmanen yang baru diperkirakan dalam waktu empat bulan.

"4 bulan itu langsung dengan permanen. Sebulan bisa digunakan dengan Bailey. Kalau untuk permanen sekitar 4 bulan," ungkap Budi Hariawan disela-sela kunjungannya melihat langsung lokasi ambruknya Jembatan Wae Kawanua, Rabu (12/7/2023).

Hariawan menyampaikan rasa prihatin dengan kondisi jembatan yang ambruk sehingga membuat lumpuh jalur transportasi.

"Rasa prihatin dengan kondisi ini dan secara cepat kita memberikan solusi dengan permanen ataupun dengan sementara. Terutama kita mencoba melakukan agar aktivitas tidak terganggu dan kita mencoba untuk menggunakan bailey dan akan kita susun di sisi hilir dua bentang 60 meter dan 40 meter. Kita coba tetapi tidak posisi yang sama sehingga kita bisa bekerja untuk pekerjaan yang permanennya dan alhamdulillah rangka kita sudah siap  dan bersamaan dengan proses pelaksanaan kita harapkan rangka baja bisa kita kirim ke sini," jelasnya.

Ia juga mengaku, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Maluku untuk penanganan secara bersama..

"Kita koordinasikan dengan teman-teman balai sungai karena kita untuk jembatannya. Jika kita lihat sungai ini memang besar dan awalnya 480 meter kini enjadi 520 meter. Artinya kita harus mengatur hilirnya bahwa aliran sungai itu membesar dan terus membesar. Kemarin hampir berlimpah di opritnya dan jika tidak ada gorong-gorong maka air akan melibas dan semua struktur akan terbawa," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Satker PJN Wilayah II Provinsi Maluku, Toce Leuwol mengaku Jembatan Bailey (darurat) segera dibangun untuk penanganan sementara.

Hal ini mengingat Jembatan Kawanua merupakan akses transportasi satu-satunya antar dua Kabupaten yakni Kabupaten Malteng dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

"Untuk rangka Jembatan Bailey juga sudah disiapkan dan segera diangkut ke lokasi. Kami masih tetap berada di lokasi untuk mempersiapkan semuanya agar akses transportasi bagi masyarakat bisa secepatnya dilalui kembali walau melalui akses Jembatan Bailey,” kata Leuwol. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!