Sekilas Info

Juara POPMAL tak Dipanggil, Catur Maluku Gagal di BK PON

AMBON, MalukuTerkini.com – Akibat kebijakan Pengurus Provinsi (Pengprov) Percasi Maluku yang tidak melibatkan juara Pekan Olahraga Provinsi Maluku (POPMAL) IV/2022 menyebabkan kegagalan di Babak Kualifikasi (BK) PON XXI.

“Juara nomor perorangan maupun beregu saat POPMAL IV/2022 itu tidak satu pun dipanggil untuk mengikuti BK PON XXI, padahal KONI menggelar POPMAL karena sasarannya adalah menyiapkan atlet menuju BK PON guna berebut tiket PON,” jelas Ketua Harian KONI Provinsi Maluku, Mustafa Kamal di Ambon, Senin (7/8/2023).

Faktanya, ungkap Mustafa, juara nomor perorangan dari Kota Ambon dan Maluku Tengah (Malteng) maupun juara nomor beregu dari Kota Ambon diabaikan dan tidak dipanggil memperkuat tim BK PON.

“Tidak jelas pola perekrutan yang mereka gunakan. Anehnya mereka juga tidak pernah berkoordinasi dengan KONI terkait keikutsertaan di BK PON, padahal catur masuk dalam salah satu cabor unggulan,” ungkap Mustafa yang didampingi Sekretaris Umum KONI Maluku Roy J Mongie,  Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Arief Hentihu serta Ketua Bidang Media dan Humas Izaac Tulalessy.

Mustafa juga mengaku seluruh cabor unggulan melakukan koordinasi dengan KONI sehingga dalam pelaksanaan pemusatan latihan maupun keikutsertaan di BK berjalan dengan baik.

"Koordinasi yang selama ini dibangun dengan baik dengan seluruh cabor, kecuali Pengprov Percasi saja yang tidak berkoordinasi dengan KONI padahal yang namanya BK PON itu gawenya KONI. Anehnya lagi Pengprov Perasi Maluku mengaku KONI tidak mendukung bahkan tidak hadir saat pembukaan, padahal faktanya KONI Maluku tidak pernah menerima surat undangan untuk menghadiri pembukaan BK PON Catur. Jika tidak ada surat undangan, bagaimana kita mau hadir,” tandasnya.

Ia menambahkan, banyak atlet catur yang kecewa dengan kebijakan Pengprov Percasi Maluku.

Sejak awal katanya, Pengprov Percasi Maluku juga tidak pernah berkoordinasi dengan KONI terkait pelaksanaan BK PON.

“Kita juga baru tahu melalui pemberitaan media bahwa Maluku sebagai tuan rumah BK PON. Lazimnya pelaksanaan BK PON itu harus mengantongi rekomendasi dari KONI dan Pemprov setempat,” katanya.

Prestasi yang diraih atlet catur Maluku di BK PON XXI ini, jelas Mustafa sangat menurun dibandingkan PON lalu.

“Saat BK PON XX itu untuk nomor perorangan maupun perorangan menempati peringkat dua, sehingga kita lolos ke playoff. Di playoff hanya nomor perorangan yang meraih tiket PON. Kini nomor beregu peringkat empat di BK PON, sementara nomor perorangan peringkat tiga sehingga lolos ke playoff. Namun kita pesimis atlet tersebut dapat menggapai salah satu diantara dua tiket yang disediakan di playoff yang akan diikuti 10 pecatur,” katanya. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!