Bambu Gila, Atraksi Mistis dari Negeri Hila

Negeri Hila, Kecamatan Leihitu. Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) memiliki sejumlah potensi budaya, bahari, sejarah, kenampakan alam dan buatan, kuliner, hingga kerajinan tangan. Satu diantaranya atraksi bambu gila.
Terletak sekitar 38 km dari pusat Kota Ambon, Negeri Hila yang merupakan Desa Sejahtera Astra (DSA) Wisata berada pada wilayah pesisir utara Pulau Ambon yang didominasi dataran rendah.
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 6.850 jiwa, desa yang dibina oleh Astra sejak tahun 2022 ini menjadi salah satu destinasi wisata yang paling diminati di wilayah Pulau Ambon.
Sebagai salah satu desa tertua di wilayah Leihitu, DSA Wisata Negeri Hila memiliki peran historis yang sangat penting bagi Maluku.
Ditandai dengan banyaknya peninggalan sejarah yang dapat ditemukan mulai dari Benteng Amsterdam, Gereja Tua Imanuel Hila dan Mushaf Alquran tulis tangan tertua di Maluku yang ditulis hampir 1000 tahun lalu.
Desa ini dikenal dengan aneka kekayaan budayanya, mulai dari tarian Cakaleleng, Sau Reka-Reka, Sawat, dan Lenso, untuk menyambut tamu yang datang serta atraksi permainan tradisional yang juga dapat diikuti oleh para wisatawan yaitu Bambu Gila.
Permainan bambu gila merupakan salah satu permainan tradisional di Provinsi Maluku. Atraksi sudah ada sejak zaman dulu kala yang diwariskan secara turun termurun oleh para leluhur.
Di Negeri Hila atraksi Bambu Gila ini sampai saat ini masih dilestarikan.
Permainan bambu gila dimainkan oleh 7 orang, dan sebelum dimainkan terlebih dahulu digosok menggunakan jahe sebagai media untuk memasukkan mantera ke dalam bambu dan kemenyan yang berfungsi untuk menggerakkan bambu.
"Ritualnya itu ada di jahe sama kemenyan. Jadi mantra-mantranya ada disitu. Dan mainnya tidak terlalu lama tergantung dari pemain yang bermain. Jka mereka sudah capek maka kita istirahat," ujar Juaer Lumaela. yang merupakan seorang pawang dari Bambu Gila kepada wartawan di Hila, pekan lalu.
Setelah sang pawang memasukkan mantera ke dalam bambu tersebut dan kemenyan dibakar kemudian menggerakkannya, maka permainan bambu gila dimulai.
Saat dimainkan para pemuda juga sang pawang saling bersahutan berteriak "baramasa wae, tarigogo".
Permainan bambu gila Negeri Hila, dimainkan ketika ada acara besar yang diselenggarakan dinegeri Hila seperti, perayaan 17 Agustus, Acara adat dan lainnya.
Bahkan mereka bukan cuman bermain di Maluku, Lumaela pernah membawa atraksi tersebut tampil doi Sulawesi Tenggara.
Semangat warga DSA Wisata Negeri Hila dalam mengembangkan potensi desanya untuk hari ini dan masa depan Indonesia sejalan dengan cita-cita Astra, untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia. (malukuterkini.com/nunik pratiwi)
Komentar