Menang RSC di Ronde 1, Petinju Welmy Pariama Berpeluang ke PON XXI

AMBON, MalukuTerkini.com – Petinju Maluku Welmy Pariama berpeluang melangkah ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh - Sumatera Utara.
Saat pertandingan penyisihan Babak Kualifikasi (BK) II PON XXI yang digelar di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (26/10/2023) sore, Welmy yang bertanding di kelas 66 - 70 kg putri menang Referee Stops Contest (RSC) di ronde 1 atas Marsela Mohdar (Banten).
Welmy tampil langsung menyerang saat ronde 1 pertama dimulai. Akibatnya saat pertandingan baru berjalan 30 detik, wasit Jumadi Ivan Manalu (DKI Jakarta) langsung memberikan hitungan kepada Marsela Mohdar.
Kendati demikian, Marsela masih bisa melanjutkan pertandinga. Namun Welmy terus tampil menyerang, akibatnya lag-lagi wasit memberikan hitungan kepada Marsela.
Saat pertandingan baru dilanjutkan kembali sekitar 20 detik, wasit langsung menghentikan pertandingan karena serangan demi serangan yang dilakukan Welmy tak dapat dibendung lagi oleh Marsela.
Hasil tersebut membuat Welmy melangkah ke semifinal 66 - 70 kg putri melawan Cindy Taolani (Nusa Tenggara Barat) yang mendapat bye di babak penyisihan. Jika nantinya Welmy lolos ke final, maka ia akan mengantongi tiket PON XXI, karena di kelas tersebut hanya mengalokasikan 2 kuota tiket.
Disisi lain masih ada satu petinju putra yang berpeluang meraih tiket PON XXI yaitu Buce Tibalimeten (kelas 71 - 75 kg putra).
Sementara dua lainnya yaitu Juliana Patty (kelas 57 - 60 kg putri) dan Merlin Heatubun (kelas 60 - 63 kg putri) telah mengantongi tiket PON XXI karena sesuai hasil drawing langsung berada di babak semifinal. Otomatis sesuai ketentuan kuota per kelas yang ditetapkan Pengurus Pusat (PP) Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) di kedua kelas tersebut yang menyediakan 4 tiket PON maka petinju yang menjadi semifinalis berhasil lolos ke PON XXI.
Sebelumnya pada BK I PON XXI yang berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan, akhir Juli 2023, Maluku mengantongi 4 tiket PON yaitu Yulius Lumoly (Kelas 57 – 60 kg putra), Sela Soplanit (kelas 52 – 54 kg putri), Waldimer Hengstz (kelas 48 – 51 kg putra) dan Novi Sahuleka (kelas 51 – 54 kg putra). (MT-04)
Komentar