Umat Buddha di Ambon Rayakan Waisak 2568 BE

AMBON, MalukuTerkini.com – Umat Buddha di Kota Ambon dan sekitarnya merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 M, Kamis (23/5/2024).
Perayaan Waisak dilakukan dalam bentuk persemabahyangan yang dipusatkan di Vihara Swarna Giri Tirta – Ambon yang dipimpinn Bhikkhu Siriratano Mahathera selaku Pembina Umat Buddha Maluku.
Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak tahun ini berlangsung dibawah tema “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia”.
Bhikkhu Siriratano Mahathera mengakun segenap umat Buddha hari ini merayakan Tri Suci Waisak yang sesungguhnya saat purnama itu jatuh pada pukul 20.58.
“Di hari ijni umat Buddha utamanya mengingat nilai-nilai luhur, mengambil hikmah dari apa yang diajarkan oleh sang Buddha tentang peristiwa Tri Suci Waisak itu sendiri. Tidak lain adalah saat kelahiran pangeran Sidharta saat pangeran Sidharta mencapai penerangan agung menjadi Buddha dan saat sang Buddha. 3 peristiwa itu terjadi saat purnama di bulan waisak. Itulah yang kemudian menjadi tanda sebagai hari besar bagi umat Buddha," ungkapnya.
Ia mengharapkan melalui perayaan Tri Suci Waisak ini umat Buddha selalu mengingat nilai-nilai luhur yang terkandung dari ajaran Buddha itu sendiri.
“Sesungguhnya bukan semata kepercayaan dan keyakinan atau tata ritual tetapi sesungguhnya tata laku yang bijak sesuai yang telah dicontohkan dan diteladani oleh Guru Agung Buddha dan juga para anggota sangga,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Provinsi Maluku, Aline Tjoa Pinontoan juga menjelaskan ad tiga peristiwa penting dalam perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak.
“Tiga peristiwa penting dalam perayaan Tri Suci Waisak adalah peristiwa kelahiran Bodhisattva Siddharta (calon Buddha), peristiwa pencapaian penerangan sempurna Pertapa Siddharta Gautama (menjadi Buddha), dan peristiwa Buddha Parinibbana (wafatnya Buddha),” jelasya.
Perayaam Tri Suci Waisak ini katanya, juga menjadi momentum bagi umat Buddha untuk merenungkan kembali ajaran-ajaran nilai-nilai luhur yang sudah diajarkan Sang Buddha.
“Momentum Waisak ini menjadi kesempatan bagi umat Buddha untuk meneladani ajaran sang Buddha yang senantiasa menyebarkan cinta dan kasih,” katanya. (MT-04)
Komentar