Siswa SD di Ambon Tewas Terbawa Arus Sungai
AMBON, MalukuTerkini.com - Abdul K Sangadji alias Chandra (13) ditemukan tewas hanyut terbawa arus sungai, Rabu (5/6/2024).
Siswa kelas VI SD berdomisili di Kahena RT 009/RW 017 Negeri Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon ini hanyut terbawa derasnya air sungai .
Korban ditemukan, sekitar pukul 17.20 WIT di sekitaran pesisir Jembatan Merah Putih (JMP) oleh Abdulah Karepesina (26) salah satu yang merupakan warga Kahena yang ikut mencari korban.
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janete S Luhukay di Ambon, Rabu (5/6/2024) menjelaskan, pencarian korban sempat dilakukan sejak pukul 13.00 WIT.
"Menurut keterangan saksi Ahmad Zaky Syauta teman korban, awalnya ia sementara berada di rumah, kemudian korban bersama dengan temannya Ali Marhuf Lulang mendatanginya di Rumah untuk mengajaknya mandi bersama di kolam samping rumah korban. Ssaksi bersama dengan korban dan temannya mencari ayah dari saksi untuk meminta izin pergi mandi bersama dengan korban dan temannya. Ayah dari saksi sempat melarang lantaran hujan sehingga jangan sampai terjadi banjir," jelasnya.
Saksi bersama dengan korban dan temannya, kata Luhukay, pergi ke rumah korban yang bertempat di Kahena.
“Saat sampai di rumah korban, korban meminta izin kepada ibunya untuk mandi di Kolam Orkai, akan tetapi ibu korban juga melarang,” katanya.
Kendati dmeikian, korban tetap bersikeras dan beralasan hanya mengecek air saja sehingga mereka kemudian menuju ke kopal tersebut.
"Pada saat sampai di kolam orkai saksi bersama dengan korban dan temannya langsung mandi sekitar 20 menitan pada saat selesai mandi saksi, korban dan temannya hendak pulang namun arus air sungai sudah mulai kuat sehingga saksi, korban dan temannya mengikuti pesisir sungai untuk pulang namun dalam perjalanan arus air sungai sudah kuat dan tidak dapat untuk melintasi sungai, korban melihat batu besar yang berada di tengah sungai kemudian korban mengajak teman-teman menyeberang melewati batu sambil berpegangan tangan untuk melintasi batu tersebut, namun pada saat Korban hendak ke batu yang berada di tengah sungai namun kaki korban terbawa arus," ungkapnya.
Dikatakan, korban sempat meminta bantu temannya menyampaikan untuk menolongnya karena arus sungai semakin kuat.
“Upaya untuk menyeberangi sungai tetap dilakukan. Saat menyeberang dengan berpegangan pada ranting pohon ternyata ranting itu patah dan akhirnya korban terjatuh terbawa arus sungai. Melihat kejadian itu, teman-teman korban berusaha pulang ke rumah memberitahukan kepada orang tua korban dan warga bahwa korban sudah hanyut terbawa arus,” katanya.
Ia menambahkan, saat korban ditemukan oleh Abdulah Karepesina dalam posisi tak bernyawa.
Jenazah korban sudah dibawa oleh keluarga korban ke kampung halamannya di Negeri Rohomoni, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) untuk dimakamkan," ujarnya. (MT-04)
Komentar