Karantina Perketat Pengawasan Lalu Lintas Sapi Kurban

AMBON, MalukuTerkini.com - Badan Karantina Indonesia (Barantin) memperketat pengawasan karantina terhadap lalu lintas sapi kurban agar lancar, sehat dan aman.
Hal ini dilakukan di tempat pemasukan dan pengeluaran di seluruh Indonesia, termasuk Pelabuhan Laut Tanjung Priok.
“Kami pastikan pengawasan karantina yang dilakukan untuk menjamin kesehatan hewan, agar masyarakat dapat merayakan Iduladha dengan baik. Di atas kapal tadi kami memastikan kebenaran dokumen dan pemeriksaan fisik,” kata Kepala Barantin, Sahat M Panggaben, saat melakukan inspeksi karantina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (7/6/2024).
Layanan sertifikasi, menurut Sahat, sudah berjalan dengan baik. Komoditas sebelum tiba, tetapi dokumen sudah dapat diterima di tempat pemasukan.
"Karantina sekarang sudah berubah. Layanan digital sudah berjalan, kurang dari satu jam pemeriksaan sudah selesai. Tindakan karantina untuk pengujian laboratorium di tempat pengeluaran, Kupang sudah sesuai," ungkapnya.
Sahat memantau langsung pengawasan yang dilakukan petugas Karantina terhadap 550 ekor sapi asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk kebutuhan Iduladha 1445 H di wilayah Jabodetabek.
Hewan kurban yang menumpang KM Camara Nusantara 3 dengan menggunakan fasilitas Tol Laut ini, sebelum diberangkatkan ke area penampungan akan melalui pemeriksaan karantina. Petugas memastikan kesehatan dan keamanan sapi dengan melakukan pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan fisik.
Setidaknya ada tiga penyakit hewan sapi yang patut diwaspadai yakni antraks, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan penyakit kulit berbenjol ('lumpy skin disease'/LSD).
“Untuk itu kami juga melakukan penguatan baik dari sisi SDM dan kapasitas laboratorium. Agar pemeriksaan karantina dapat lebih cepat dan akurat. Layanan karantina sudah digital. Komoditas sampai sudah 'clear', kerja 24 jam, koordinasi dengan seluruh kementerian lembaga lain. Hasil kerja bersama, saya apresiasi karena kita kompak mendukung kebijakan nasional maupun hari raya keagaaman,” jelas Sahat.
Sebagai informasi, berdasarkan data pada Sistem Barantin di Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) DKI Jakarta tercatat 3.820 ekor sapi, masuk melalui wilayah kerjanya pada Mei hingga minggu pertama Juni 2024 atau meningkat 30% dibandingkan periode sama di tahun lalu, yang hanya mencapai 3.000 ekor sapi.
“Trennya terus meningkat hingga mendekati hari raya nanti. Petugas melakukan dia infeksi terhadap alat angkut dalam rangka implementasi biosekuriti,” ungkap Kepala Karantina DKI Jakarta, Amir Hasanuddin yang turut hadir mendampingi.
Dalam melakukan pengawasan karantina, Barantin berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dinas peternakan setempat dan instansi terkait di pelabuhan guna memastikan proses pemasukan sapi berjalan lancar dan sesuai dengan sistem biosekuriti.
Pada kesempatan ini Kepala Barantin juga mengimbau kepada masyarakat khususnya para pelaku usaha untuk mematuhi aturan perkarantinaan dalam melalulintaskan hewan kurban. Tindakan yang tegas akan diberikan pihaknya bagi upaya-upaya pemasukan hewan yang tidak terjamin kesehatan dan keamanannya.
“Mari kita jaga bersama, agar masyarakat dapat merayakan lebaran dengan hewan kurban yang sehat dan aman,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, turut hadir jajaran Deputi Bidang Karantina Hewan Barantin, KSOP Tanjung Priok, Polres Tanjung Priok, Bea Cukai Tanjung Priok, dan instansi terkait. (MT-03)
Komentar