FK Unpatti Gandeng Rural Doctors Network Gelar Seminar

AMBON, MalukuTerkini.com - Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK Unpatti) menggandeng mitra internasional Rural Doctors Network, New South Wales Australia menggelar seminar menyikapi permasalahan pengembangan pelayanan dan kesetaraan kesehatan khususnya di daerah terpencil dan terisolasi di Provinsi Maluku,
Seminar bertajuk ‘Bridging Borders : A Tale of Collaboration and Health Equity’ tersebut dipusatkan di Ruang Teater FK Unpatti, Selasa (9/7/2024).
Seminar ini melibatkan seluruh pimpinan Universitas dan Fakultas dan para tenaga pendidik dilingkup Unpatti serta mahasiswa FK dengan tujuan untuk dapat memberikan sumbangsih pikiran, saran dan masukan untuk memberikan solusi prakstis dari kacamata multi sektoral yang dilakukan bersama oleh sivitas akademika, sehingga permasalahan pelayanan dan kesetaraan kesehatan berbasis kepulauan dapat dilihat secara menyeluruh.
Wakil Rektor Unpatti Bidang Akademik, Dominggus Malle dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan seminar tersebut mengatakan pimpinan universitas mengapresiasi kegiatan yang dilakukan FK.
“Seminar ini dilakukan untuk menjawab tantangan–tantangan yang dihadapi terkait dengan masalah penyediaan layanan kesehatan,” ujarnya.
Dikatakan proses penyediaan layanan kesehatan di Provinsi Maluku setelah melalui pemantauan oleh tim perlu mendapat mendapat perhatian oleh karenanya persoalan ini menjadi sangat penting bagi FK untuk menjawab tantangan tersebut.
Malle menjelaskan realita yang terjadi di masyarakat, masih banyak ditemukan fasilitas-fasilitas kesehatan dan akses layanan kesehatan yang masih belum memadai sehingga perlu adanya kerjasama serta kolaborasi antar berbagai pihak.
“Setelah mendengar semua ide dan gagasan yang telah di paparkan maka pihak universitas pattimura akan mendesain sebuah skema atau program untuk menjawab apa yang telah didiskusikan hari ini,” jelasnya.
Sementara itu, Dekan FK Unpatti, Bertha Jean Que mengatakan kolaborasi dengan pihak Rural Doctors Network, New South Wales Australia dilakukan karena permasalahan yang dihadapi oleh lembaga tersebut memiliki kesamaan dengan yang dihadapi saat ini di Maluku.
“Jka dilihat dari sisi sumber daya manusia, FK sendiri telah melahirkan banyak lulusan dokter, sehingga seharusnya sudah tidak lagi ada pusat-pusat layanan kesehatan di daerah yang tidak ada tenaga dokternya, sebab kalau dilihat jumlah lulusan dokter saat ini mencapai 400 orang sedangkan pusat layanan kesehatan yang tersebar di Provinsi Maluku berjumlah 229,” katanya.
Seminar yang berjudul Kisah Kolaborasi dan Kesetaraan Kesehatan ini menghadirkan pemateri Robyn Ramsden (dari Rural Doctors Network, New South Wales, Australia) dan Dekan FK Unpatti Bertha Jean Que serta dimoderatori oleh Farah Ch Noya. (MT-04)
Komentar