Inilah 60 Pendeta GPM yang Ditahbiskan

AMBON, MalukuTerkini.com – Gereja Protestan Maluku (GPM) menahbiskan 60 pendeta.
Prosesi penahbisan berlangsung dalam ibadah di Gereja Maranatha, Ambon, Minggu (4/8/2024).
Ibadah dipimpin oleh Pendeta T Effendy/U, sementara akta penahbisan dipandu oleh Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pendeta Elifas T Maspaitella. Prosesi ini pun diikuti oleh Kepala Biro, Direktur, Kepala Bagian pada lingkup Kantor Sinode, dan Pimpinan Klasis.
Para pendeta yang ditahbiskan yaitu:
- Apriani M. Usmany
- Archa A. Rutumalessy
- Ard Waifitu
- Avpilin Mahakena
- Chrisandi Salawane
- Christy I Ruhulessin,
- Costaria M Joseph
- Edward M Sopaheluwakan
- Eigen E Nanulaitta
- Elish Huwae
- Elviand K Pattinasarany
- Erna Halono
- Estepanus Djamanmona
- Eva S Kulapupin
- Ficca A Rumaruson
- Florence G Tahya
- Florence N Fatlolona
- Fredrik J Tamaela
- Gerlin Lopulalan
- Gressya M Patty
- Grimedlis Hattu
- Gwenni Y Dias
- Imanuel J Yermias
- Ira E Salawaney
- Jayanto C Tentua
- Jeane P Solissa
- Jeremi I Manusama
- Jerry LL Alfons
- Jezuscha Mahakena
- Joina D Tehuayo
- Joma K Tentua
- Keny Rahalus
- Levita Hunitetu
- Margery M Wenno
- Marlita Seleky
- Matelda Waerulun
- Monica Pattipeilohy
- Natalia T Tomasoa
- Nelvia G Jozeph
- Novita C Tahapary
- Ona A Pattiwaellapia
- Petronela Teurupun
- Pilisia Tomasoa
- Rensie Yoltuwu
- Riana Makatitta
- Rionaldo L Tutuiha
- Rivaldino J Sahusilawane
- Rosalina K Rahayaan
- Ruland D Sairlona
- Ruth NM Tabakwan
- Ryan Tapilouw
- Salomi A Melatawun
- Sanny M. Nirahua
- Theophillia V Leatemia
- Tidora I Naressy
- Verliany RV Manunay
- Vionita Putturuhu
- Yanti ME Fabeat
- Yolanda Syah
- Yuliana F Tasidjawa
Pendeta Ona A Pattiwaellapia berkesempatan untuk membawakan ‘Khotbah Sulung’ setelah memperoleh hasil terbaik ujian Gerejawi dari 60 Pendeta yang ditahbiskan.
“Ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan mutlak dilakukan oleh kita semua. Ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan tidaklah selalu teguh atau kokoh. Kita mudah berubah setia dan hidup dalam ketidaktaatan. Sepanjang jalan kehidupan yang kita lalui menjadi ajang pembuktian ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan Allah,” ungkap Pattiwaellapia dalam khotbahnya.
Ia menegaskan, zaman terus berubah, namun ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan tidak boleh berubah.
“Kita harus menjadi umat dan pelayan yang berbeda dari sekitar kita. Memang sama-sama manusia tetapi kita ‘telah dipisahkan, disendirikan, sehingga dalam kekudusan itu kita menjadi berbeda dengan orang yang belum mengenal Tuhan. kehidupan yang dijalani dalam ketaatan, kesetiaan dan kekudusan kepada Tuhan, tidaklah mengalami kekacauan, melainkan berkat Tuhan,” tandasnya. (MT-04)
Komentar