Sekilas Info

Agustus 2024, Inflasi Kota Ambon Tertinggi di Maluku

Ilustrasi

AMBON, MalukuTerkini.com – Kota Ambon mengalami inflasi year on year (y-on-y) tertinggi di Provinsi Maluku pada bulan Agustus 2024.

“Inflasi (y-on-y) tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 3,46 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,37 dan terendah terjadi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 1,38 persen dengan IHK sebesar 105,11 ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia di Ambon, Senin (2/9/2024).

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku di 3 kabupaten/kota, jelasnya, pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,58 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 103,86 pada Agustus 2023 menjadi 106,54 pada Agustus 2024,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia di Ambon, Senin (2/9/2024).

Dijelaskan, tingkat deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,34 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,85 persen.

“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 7,89 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 6,60 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,63 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,55 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,64 persen; kelompok transportasi sebesar 1,58 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,80 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,71 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, katanya, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen,” jelasnya.

Dikatakan, Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Agustus 2024, antara lain: beras, nasi dengan lauk, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), kopi bubuk, cabai merah, gula pasir, cabai rawit, pembalut wanita, popok bayi sekali pakai/diapers, daun singkong, sigaret kretek tangan (SKT), tarif kendaraan roda 4 online, obat dengan resep, sigaret putih mesin (SPM), bensin, talas/keladi, buncis, shampo dan terong. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan cakalang, ikan selar/kawalinya, ikan tongkol/komu, tomat, daging ayam ras, pisang, bawang merah, bayam, baju kaos tanpa kerah/t-shirt pria, ikan kembung/lema, tarif angkutan udara, daun melinjo, pepaya, bir, telepon seluler, labu siam/jipang, tepung terigu, keramik, tas sekolah dan lada/merica.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Agustus 2024, antara lain tomat, kangkung, sawi hijau, bawang merah, bayam, beras, labu siam/jipang, ikan selar/kawalinya, buncis, terong, telur ayam ras, ikan kembung/lema, gula pasir, wortel, sabun detergen bubuk, ikan cakalang, kol putih, bawang bombay dan sawi putih.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: cabai merah, cabai rawit, nasi dengan lauk, tarif angkutan udara, bensin, ketimun, shampo, tarif check up, parfum, kopi bubuk, lemon, ayam goreng, bawang putih, tarif kendaraan roda 4 online, obat dengan resep, ikan tuna, emas perhiasan, ikan tongkol/komu, deodorant dan kue basah.

Pada Agustus 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,88 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,57 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,56 persen; kelompok transportasi sebesar 0,22 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,06 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!