Sekilas Info

Festival Pesona Indonesia

Musisi Maluku Tampil di Australia

AMBON, MalukuTerkini.com – Musisi Maluku tampil di panggung Festival Pesona Indonesia yang berlangsung di Darwin – Australia, Sabtu (5/10/2024).

Musisi yang tampil di festival yang digelar Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Darwin itu terdiri dari Nicko Tulalessy (Coordinator Moluccan Jukulele Leaders) bersama Branckly Picanussa (Penemu alat musik sanetphone gabagaba yang juga Wakil Rektor III IAKN Ambon) dan Thomas Huwae (Musisi/Dosen Musik IAKN Ambon).

Tampil juga dua Dosen IAKN Ambon sebagai vokalis yaitu Syane Lawalata dan Katrina Tiweri. Ada juga Falentino Arkhilaus Mara (Staf KJRI Darwin) yang tampil sebagai vokalis.

Festival yang menghadikan berbagai kesenian budaya Indonesia dipusatkan di Water Front City, Darwin NT. Turut hadir diantaranya Konsul Republik Indonesia Untuk Northern Territory Bagus Hendraning Kobarsih dan Wali Kota Darwin Kon Vatskalis.

Tulalessy yang memainkan Jukulele dip adukan dengan alunan sanetphone gabagaba oleh Branckly Picanussa dan keyboard oleh Tommy Huwae serta Falentino sebagai vokalis tampil padu membawakan 4 lagu yaitu City of Music Ambon Manise,  Three Litle Bird, Laju-Laju dan  Sayang Kane.

Lagu City of Music Ambon Manise menjadi lagu andalan dalam tampilan berdurasi 10 menit ini karena lagu ini didukung perpaduan musik tradisional Jukulele, Sanetphone Gabagaba dengan musik dj yang dibuat Kenza Trona dan menghidupi suasana Pesona Indonesia di Darwin.

Khusus lagu Sayang Kane dan Laju-Laju, brangkly Picanussa dan Nico Tulalessy saling menunjukan kebolehan bermain alat musik Jukulele dan  Sanetphone Gabagaba

Nico Tulalessy mengaku sangat senang bisa tampil bersama Branckly Picanussa dan Tommy Huwae di Darwin.

“Kita berterima kasih kepada semua staf KJRI Darwin terutama Pak Konsul Bagus Hendraning Kobarsih serta Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Darwin Gina Fadilla yang sudah mengundang dan mengfasilitasi kami datang ke Darwin untuk tampil di festival ini,” ungkap Tulalessy kepada malukuterkini.com, Sabtu (5/10/2024).

Festival ini katanya, juga menjadi kesempatan untuk mempromosikan alat musik Jukulele khas Maluku.

“Hal ini karena Jukulele yang saya guna saat tampil di festival ini terbuat dari pelepah pohon sagu karya Hendri Tuhusula yang berdomisili di Negeri Latuhalat – Ambon,” katamya. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!