Sekilas Info

FPIK Unpatti Gelar Seminar Internasional Moluska

AMBON, MalukuTerkini.com - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Pattimura (Unpatti) menggelar seminar nasional bertajuk The 1st International Seminar on Indonesian Mollusc and The 6th National Seminar On Mollusc, yang berlangsung secara hybrid di Laboratorium Terpadu Pendukung Blok Masela, 17 – 18 Oktober 2024.

Seminar yang digagas oleh Ikatan Malakologi Indonesia (MMI) dan dilaksanakan di Unpatti mengusung tema “Utilization of Biotechnology and Local Knowledge to Optimize Mollusc Conservation, Cultivation, and Post-Harvesting”.

Wakil Rektor Unpatti Bidang Umum dan Keuangan Universitas Pattimura, Pieter Kakisina saat menbuka seminar internasional tersebut menjelaskan tema yang diangkat sangatlah relevan dengan dunia saat ini, karena seringkali diperhadapkan dengan kebutuhan mendesak untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan.

“Perairan di sekitar Ambon, yang dikenal dengan sebutan Ambon Manise, telah menjadi sumber kehidupan dan mata pencarian, menyediakan sumber daya laut melimpah untuk menopang masyarakat setempat,” jelasnya.

Kendati demikian, katanya, seiring dengan meningkatnya tekanan pada ekosistem laut, sangat penting bagi masyarakat untuk memanfaatkan kemajuan ilmiah dan pengetahuan tradisional dalam melindungi sumber daya laut, dan memastikan pemanfaatannya yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

“Tujuan seminar ini bukan hanya untuk berbagi hasil penelitian, tetapi juga untuk mendorong pertukaran ide yang dapat menghasilkan tindakan konkret. Kita semua berkumpul disini bukan hanya sebagai ilmuwan dan akademisi, tetapi juga sebagai penjaga lingkungan laut. Kolaborasi antara Bioteknologi Moderen dan kearifan lokal menawarkan pendekatan unik untuk mengoptimalkan konservasi dan budidaya moluska, yang sangat penting tidak hanya bagi keanekaragaman hayati, tetapi juga bagi ekonomi dan budaya masyarakat pesisir,” katanya

Ia berharap, kegiatan yang digelar ini kiranya dapat membuahkan hasil, penuh dengan diskusi yang aktif, dan berbagi pengetahuan agar semua dapat menantikan masa depan dengan pengetahuan, penelitian, dan teknologi yang inovatif untuk menjaga laut agar tetap sehat dan berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua Panitia Seminar Internasional, Sara Haumahu, dalam laporannya mengatakan, seminar ini menyebarluaskan 61 artikel penelitian dari dalam dan luar negeri dan mempertemukan 70 pemakalah untuk berpartisipasi dalam diskusi guna meningkatkan akses dan keterlibatan.

“Makalah yang dipresentasikan akan dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional, sehingga memperluas dampak dari segi pengetahuan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang luar biasa untuk berkumpul, berbagi wawasan, dan memperkuat kolaborasi lintas akademisi, penelitian, dan pembuatan kebijakan,” katanya.

Dijelaskan, tujuan seminar ini untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan kekayaan keanekaragaman hayati moluska Indonesia.

“Sebagai negara yang kaya akan sumber daya laut melimpah, dan dengan potensi besar maka Indonesia merupakan rumah bagi keanekaragaman spesies moluska yang luar biasa untuk pemanfaatan dan konservasi berkelanjutan. Kita hadir untuk memperdalam kolaborasi kita, yang bertujuan untuk memberi manfaat tidak hanya bagi pemerintah dan komunitas ilmiah, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, Seminar ini menandai langkah bersejarah, menjadi pertemuan internasional pertama di bawah MMI, dan mencerminkan komitmen yang semakin besar untuk memajukan malakologi di wilayah Indonesia. Tema yang dibahas merupakan sebuah tantangan global untuk menggabungkan teknik modern dengan kearifan tradisional serta solusi berkelanjutan.

Pembicara utama dalam seminar ini yaitu Prof. Julia Sigwart dari the Senckemberg Research Institute and Natural Hostory Museum – Germany, Prof. Heike Wagele dan Prof. J. Wolfgang Wagale (The Museum Koenig Bonn – Germany), Prof. Laurent Seuront (The Centre National University de la Recherche Scientifique)dan Dr. Neo Mei Lin (The National University of Singapore).

Hadir juga Dr. Ayu Nurinsiyah (BRIN), Dr. Adelfia Papu (Universitas Sam Ratulangi) dan Fiddy Semba Prasetya, Ph.D (BRIN). (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!