Sekilas Info

BMKG Catat 25 Gempa Susulan Pasca Gempa M 6,0 di Laut Seram

AMBON, MalukuTerkini.com – Stasiun Geofisika Ambon mencatat ada 25 gempa susulan pasca terjadinya gempa tektonik berkekuatan magnitudo M 6,0 di wilayah laut Seram Bagian Timur (SBT), Selasa (18/3/2025) pukul 02.32 WIT.

“Hingga Selasa (18/3/2025) pukul 08.54 WIT tercatat ada  25 gempa susulan,” ungkap Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro dalam keterangannya yang diterima malukuterkini.com, Selasa (18/3/2025).

Ia merincikan jumlah gempa susulan yang terjadi juga semakin menurun pasca terjadinya gempa utama.

“Dalam rentang waktu sejam pasca gempa utama, ada 5 gempa susulan, kemudian setelah sejam ada 7 kalo gempa susulan, kemudian mulai menurun menjadi 6 kali gempa susulan di rentang waktu dua jam kemusin, disusul 4 kali gempa di rentang waktu 3 jam, 2 kali gempa di 4 jam kemudian dan 1 kali gempa susulan pada rentang waktu 5 jam pasca gempa utama,” rincinya.

Diantara 25 kali gempa susulan tersebut, katanya, hanya ada satu kali yang berkekuatan magnitude M 4,5.

Sebelumnya sesuai keterangan resmi Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya yang diterima malukuterkini.com, Selasa (18/3/2025) menyebutkan hHasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut  memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7.

“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,81° LS ; 130,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 53 Km arah Barat Laut Seram Bagian Timur, Maluku pada kedalaman 24 km,” jelas Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya yang diterima malukuterkini.com, Selasa (18/3/2025).

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, menurut Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik Seram Utara.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ungkapnya.

Ia merincikan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Masohi dan Tehoru - Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Werinama - Kabupaten Malteng dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).  Sementara di Kobisonta – Kabupaten Malteng IV MMI.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” rincinya.

Daryono menambahkan, hingga pukul 03.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3  aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan maghnitudo terbesar M4,4. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!