Sekilas Info

Paus Leo XIV, Paus Pertama Asal Amerika Serikat

AMBON, MalukuTerkini.com - Kardinal Robert Francis Prevost memilih nama Leo XIV usai terpilih menjadi paus baru untuk memimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan. Paus Leo XIV merupakan paus pertama asal Amerika Serikat.

Dilansir AFP, Kardinal Robert Francis Prevost yang dipilih pada Kamis (8/5/2025) sore waktu setempat atau Jumat (9/5/2025) pukul 01.00 WIT merupakan seorang moderat yang dekat dengan Paus Fransiskus dan menghabiskan waktu bertahun-tahun sebagai misionaris di Peru. Ia menjadi paus ke-267 Gereja Katolik, dengan nama kepausan Leo XIV.

Sebelumnya, asap putih mengepul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Vatikan, menandakan bahwa 133 kardinal di dalam telah memilih Paus baru.

Nama Paus Leo XIV diumumkan kepada seluruh umat yang menantikan di Lapangan Basilika Santo Petrus. Paus Leo XIV kemudian tampil di salah satu balkon Basilika Santo Petrus untuk menyapa dan memberi berkat kepada dunia.

Paus Leo XIV menggantikan Paus Fransiskus--yang wafat pada usia 88 tahun---pada hari kedua pemungutan suara. Para kardinal sebelumnya kembali memberikan suara baru pada hari kedua konklaf untuk menentukan Paus pemimpin tertinggi Gereja Katolik.

Meskipun berasal dari Amerika, poliglot kelahiran Chicago berusia 69 tahun ini dipandang sebagai pemuka agama yang melampaui batas negara.

Ia bertugas selama dua dekade di Peru, di mana ia menjadi uskup kemudian naik jabatan untuk memimpin ordo keagamaan internasionalnya.

Hingga wafatnya Paus Fransiskus, ia memegang salah satu jabatan Vatikan yang paling berpengaruh, menjalankan kantor yang memilih dan mengelola para uskup di seluruh dunia.

Sebagai anggota Ordo St. Augustine, ia menyerupai Fransiskus dalam komitmennya kepada orang miskin dan migran serta untuk menemui orang-orang di mana pun mereka berada. Ia mengatakan kepada situs web berita resmi Vatikan tahun lalu bahwa "uskup tidak seharusnya menjadi pangeran kecil yang duduk di kerajaannya."

Ia telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di luar Amerika Serikat. Ditahbiskan pada tahun 1982 di usia 27 tahun, ia menerima gelar doktor dalam hukum kanon di Universitas Kepausan St. Thomas Aquinas di Roma.

Di Peru, ia adalah seorang misionaris, pastor paroki, guru, dan uskup. Sebagai pemimpin Ordo Agustinian, ia mengunjungi ordo-ordo di seluruh dunia, dan berbicara dalam bahasa Spanyol dan Italia. (MT-01)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!