September 2025, Barantin: Ekspor Ikan Beku Asal Maluku Naik 1.922%, Ikan Hidup Turun 78,8%

AMBON, MalukuTerkini.com - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Karantina Maluku mencatat ekspor ikan beku asal Maluku pada bulan September 2025 naik 1.922% dibandingkan bulan Agustus 2025.
"Sesuai data Karantina Maluku ekspor ikan beku asal Maluku pada bulan September 2025 mencapai 1.137.126 kg senilai Rp 90.560.184.318. Sementara pada bulan Agustus 2025 tercatat hanya 56.222 kg senilai Rp 7.032.552.424. Capaian ini naik 1.922%," ungkap Kepala Karantina Maluku, Abdur Rohman kepada malukuterkini.com di Ambon, Selasa (7/10/2025).
Dijelaskan, khusus ekspor komoditas ikan hidup pada bulan September 2025 mengalami penurunan 78,8% dibandingkan bulan Agustus 2025.
"Ekspor ikan hidup pada bulan September 2025 tercatat 11.986 ekor senilai Rp 3.305.940.408 sedangkan pada bulan Agustus 2025 tercatat mencapai 56.625 ekor senilai Rp 8.183.166.831," jelasnya.
Ia merincikan jenis komoditas ekspor perikanan Maluku pada September 2025 terdiri dari Tuna (36.486 kg/Rp4.691.186.627), Udang Vaname (1.100.640 kg/Rp 85.868.997.691), Kepiting Bakau Hidup (5.412 ekor/Rp357.875.550) dan Kerapu Hidup (6.574 ekor/Rp 2.948.064.858).
“Negara tujuan ekspor komoditas perikanan September 2025 yaitu Amerika Serikat, Vietnam, Tiongkok, Jepang, Singapura, Hongkong dan Malaysia,” rincinya.
Dikatakan, Petugas Karantina Maluku melakukan tindakan karantina untuk menjamin kesehatan dan juga keamanan pangan komoditas yang diekspor. “Harapannya produk-produk kita bisa bersaing di pasar global,” ujar Abdur Rohman.
Dikatakan, setiap komoditas yang diekspor harus dipastikan sehat, bebas hama penyakit, serta memenuhi persyaratan negara tujuan.
“Kita tidak hanya melindungi sumber daya hayati, tetapi juga menjaga kepercayaan mitra dagang luar negeri terhadap produk Indonesia,” ungkapnya. (MT-01)
Komentar