AMBON, MalukuTerkini.com – Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK Unpatti) mengirimkan Tim Bantuan Medis Tanggap Bencana guna membantu warga terdampak bencana di Aceh.

Keberangkatan Tim Bantuan Medis Tanggap Bencana FK Unpatti yang akan bertugas di wilayah terdampak bencana di Aceh itu dilepas Rektor Unpatti Prof Dr Fredy Leiwakabessy MPd di Bandara Pattimura, Ambon, Rabu (17/12/2025).

Dekan FK Unpatti dr Farah Christina Noya, MHPEd, PhD kepada malukuterkini.com di Ambon, Rabu (17/12/2025) menjelaskan tim medis tersebut akan bertugas selama 18–27 Desember 2025 dengan melaksanakan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan posko-posko kesehatan di wilayah terdampak bencana.

“Bantuan tenaga medis ini merupakan bentuk kepedulian dan pengabdian Sivitas Akademika Unpatti kepada masyarakat khususnya yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor,” jelasnya.

Farah mengaku sesuai rencana Tim Bantuan Medis Tanggap Bencana akan bertugas di Kabupaten Aceh Tamiang.

“Namun kejelasan lokasi penugasan baru akan diketahui setelah tim tiba di lokasi,” ungkapnya.

Khusus Dokter Spesialias Bedah dan Anestesi yang ada Tim Medis Unpatti, katanya, akan standby di RSUD setempat guna menangani kasus pembedahan darurat, sedangkan tim medis lainnya menyebar ke posko-posko kesehatan dan puskesmas untuk menangani kasus medis langsung di lapangan.

“Selama penugasan tim akan berkoordinasi dengan Health Emergency Operation Centres (HEOC) Kementerian Kesehatan,” kata Farah.

Tim Pelaksana Program Pengabdian Masyarakat Tanggap Bencana terdiri dari dr Is Asma’ul Haq Hataul, Sp.PD; dr Rifah Z Soumena Sp.A., M.Ked.Klin; dr Is Ikhsan Hataul Sp.B; dr Dian Qisthi, Sp. PD; dr Rina Angriany, Sp. P; dr Agus E Susilo, Sp.An; dr Norma Pattinama, M.Ked.Klin, Sp.OG; dr Sulfiana, M. Biomed’ serta 2 orang mahasiswa Prodi Profesi Dokter FK Unpatti Jeremy TJ Mailuhu, S.Ked dan Alvin Muhammad Faiq Al Faris , S.Ked.

Sebagaimana diketahui, sesuai data BNPB hingga Rabu (17/12/2025) pukul 17.00 WIT, jumlah korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat telah mencapai 1.053 jiwa, hilang (200 jiwa), terluka (7.000  jiwa). Selain 147.236 unit rumah rusak yang tersebar di 52 kabupaten/kota. (MT-01)