Polwan Polresta Ambon ‘Trauma Healing’ bagi Anak-anak Korban Insiden di Hunuth

AMBON, MalukuTerkini.com - Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban penyerangan dan pembakaran rumah warga di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, puluhan Polwan dari Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease turun langsung ke lokasi pengungsian untuk memberikan pendampingan psikologis, khususnya bagi anak-anak.
Kegiatan trauma healing yang dilaksanakan Kamis (21/8/2025) ini dipusatkan di tiga titik pengungsian, yakni Gedung BUMDes Negeri Lama, Gedung Serbaguna GPM Nania, dan wilayah Poka. Sebanyak 26 personel Polwan dikerahkan untuk melayani, menghibur, dan membangun kembali semangat anak-anak yang terdampak konflik.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakasat Binmas Polresta Ambon, Iptu Neila Salatalohi, didampingi KBO Binmas Iptu Kartini Pelu, Wakapolsek Nusaniwe, para Bhabinkamtibmas, serta aparatur desa setempat.
Polwan hadir tidak hanya sebagai aparat penegak hukum, namun juga sebagai figur yang memberi rasa nyaman dan aman kepada para pengungsi.
“Kami hadir bukan hanya sebagai aparat, tapi juga sebagai ibu dan kakak bagi anak-anak di pengungsian. Kami ingin mereka bisa tersenyum lagi meski baru saja melewati pengalaman yang menakutkan,” ujar Ipda Janet S Luhukay, salah satu Polwan yang terlibat langsung dalam kegiatan.
Melalui permainan edukatif, motivasi, nyanyian, dan kegiatan interaktif lainnya, para Polwan membangun kembali semangat dan kepercayaan diri anak-anak, sambil memberikan edukasi ringan seputar keamanan dan perdamaian.
Selain pendampingan psikologis, Polwan juga membagikan bingkisan makanan ringan kepada anak-anak sebagai bentuk dukungan moril. Kehadiran mereka disambut antusias oleh warga, terutama para orang tua yang merasa terbantu oleh perhatian dan kepedulian aparat Kepolisian terhadap kondisi psikologis anak-anak.
“Ini bukan hanya tentang keamanan fisik, tapi juga ketenangan batin. Kami ingin memastikan bahwa warga, terutama anak-anak, mendapatkan kembali rasa nyaman dan aman secara menyeluruh,” jelas Iptu Neila Salatalohi.
Kegiatan trauma healing ini menjangkau 86 jiwa di pengungsian Negeri Lama dan 286 jiwa di pengungsian Nania, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak yang rentan mengalami tekanan psikologis akibat konflik.
Program ini menjadi bagian dari komitmen Polresta Ambon dalam pemulihan pascakonflik, sekaligus menegaskan bahwa pendekatan humanis merupakan bagian penting dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
Melalui kehadiran para Polwan, Polresta Ambon berharap kepercayaan masyarakat terhadap Polri semakin kuat, dan anak-anak sebagai generasi penerus dapat tumbuh kembali dalam lingkungan yang penuh kasih, aman, dan damai. (MT-04)
Komentar