Sekilas Info

Barantin Pastikan Kesehatan 1.334 Sapi Asal Australia

AMBON, MalukuTerkini.com – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Karantina DKI Jakarta memeriksa 1.334 ekor sapi perah dan sapi potong asal Australia yang tiba melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Pemeriksaan karantina dilakukan secara menyeluruh, mencakup pemeriksaan fisik serta pemeriksaan dokumen kesehatan dari negara asal.

Hasil pemeriksaan karantina menunjukkan sapi dalam kondisi sehat. Sesuai ketentuan, hewan-hewan tersebut kemudian dikirim ke instalasi karantina hewan untuk menjalani masa karantina selama 14 hari.

Sebagai bagian dari penerapan biosecurity, petugas juga melakukan desinfeksi terhadap seluruh truk pengangkut. Langkah ini merupakan pengendalian penting guna mencegah terbawanya hama penyakit pada alat angkut.

Biosecurity diterapkan tidak hanya pada hewan, tetapi juga pada sarana angkut dan lingkungan, sehingga keamanan lalu lintas hewan tetap terjaga.

Ketua Tim Kerja Karantina Hewan Karantina DKI Jakarta, Fauziah dalam keterangannya yang diperoleh malukuterkini.com, Selasa (23/9/2025), menjelaskan setiap tahapan pemeriksaan berfokus pada penguatan biosecurity.

“Prinsip biosecurity adalah benteng utama dalam mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan karantina. Dengan tindakan karantina yang sesuai dengan prinsip biosecurity, kami memastikan seluruh proses pemasukan hewan berjalan aman dan terkendali,” jelasnya.

Kepala Karantina DKI Jakarta, Amir Hasanuddin, mengaku pengawasan ketat ini tidak hanya melindungi kesehatan hewan, tetapi merupakan dukungan terhadap program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Pemeriksaan karantina terhadap sapi impor ini adalah langkah strategis dalam mendukung program pemerintah menuju swasembada pangan. Karantina hadir memastikan hewan yang masuk benar-benar aman, sehat, dan layak untuk memperkuat sektor pangan nasional,” ungkapnya.

Dengan penerapan prinsip biosecurity yang konsisten, Karantina DKI Jakarta memastikan pemasukan sapi impor terlindungi dari ancaman penyakit. Langkah ini sekaligus menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas pangan nasional dan mendukung tercapainya swasembada pangan Indonesia. (MT-01)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!