Sekilas Info

Ikhwan Ali Tanamal Dicoret dari Timnas U-19

Ikhwan Ali Tanamal

AMBON - Pelatih tim nasional Indonesia U-19 Fakhri Husaini telah mencoret tiga pemainnya. Mereka adalah Jarson Armandi, Taufik Ali, dan Ikhwan Ali Tanamal.

Setelah satu pekan pemusatan latihan sekaligus melakukan seleksi terhadap 30 pemain, Fakhri mengantongi penilaian yang cukup. Ketiga pemain yang dipulangkan semuanya berasal dari PPLP: Jarson (PPLP Papua), Taufik Alif (PPLP Sumatra Barat), dan Ikhwan Ali Tanamal (PPLPD Bogor).

Ikhwan Ali Tanamal bergabung di PPLP Bogor sejak 2016. Setelah lolos seleksi PPLP, dia meninggalkan kampung halamannya di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Saat itu, dia masih kelas IX atau SMP kelas III. Ayahnya, Abdurrahman Tanamal, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir truk mendukung langkah anaknya. Begitu juga sang ibu, Fatimah, guru honorer di salah satu SD di Tulehu, juga tak menghalangi putranya mengejar cita-citanya menjadi pemain tim nasional.

Impiannya mengejar cita-cita menjadi pemain Timnas Indonesia termotivasi oleh pendahulunya, Ramdani Lestaluhu, Ricku Ohorella, Hendra Adi Bayauw, Abduh Lestaluhu, dan Rizky Pellu. Mereka juga berasal dari Tulehu.

Ikhwan Ali Tanamal dipanggil untuk bergabung mengikuti seleksi Timnas U-19 setelah melihatnya tampil di Kejuaraan nasional Antar-PPLP 2019.

Walau begitu, pelatih tim nasional Indonesia U-19 Fakhri Husaini menyebut pencoretan ini murni karena persaingan yang ketat. Dari sejumlah aspek seperti fisik, teknik, taktik, dan mental, ada pemain yang dinilai lebih baik.

"Bagi saya cukup waktu satu minggu untuk tahu kualitas mereka seperti apa. Karena memang persaingan di antara mereka sangat kompetitif, ya. Sekarang ada 27 pemain pun, kemampuan mereka hampir sama. Untuk pemain baru mereka harus cepat beradaptasi," ujar Fakhri di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu (2/10/2019).

Ia mengaku bisa memahami karakteristik para pemain berasal dari PPLP karena kompetisi antar PPLP hanya ada setahun sekali.

"Kalau saya sih bisa memahami. Di PPLP, kompetisi tak ada, hanya ada setahun sekali. Latihan memang terus latihan, tetapi kan berbeda dengan mereka yang berkompetisi. Seperti mereka eks pemain AFF 2018 kemarin, selesai dari Vietnam mereka ke klub, enggak rehat, dan langsung latihan dan berkompetisi. Sehingga kebugaran terjaga dan sinkron dengan aspek yang menjadi syarat yang saya sampaikan tadi," jelasnya.

Dikatakan, jika sesaama pemain PPLP bertanding maka akan terlihat ada yang istimewa, namun kondisi itu berbeda jika bergabung dengan pemain yang sudah berkompetisi.

"Dan ini yang mungkin hasil kejurnas PPLP kemarin itu, kalau bertanding sesama mereka kelihatan kalau mereka istimewa. Tetapi ketika mereka bergabung dengan mereka yang sudah berkompetisi, saya melihat mereka sulit untuk mengikuti tempo yang kami inginkan. Program sih oke, tetapi mereka kesulitan menyesuaikan," tuturnya.

Dengan mencoret tiga pemain tersebut, timnas U-19 kini berjumlah 27 pemain. Akan ada empat pemain lagi yang bakal dicoret sebelum mendapatkan komposisi akhir berisi 23 pemain untuk dibawa ke Kualifikasi Piala Asia U-19.

"Empat pemain itu paling lama setelah lawan China pertandingan kedua. Jadi setelah tanggal 20 saya akan umumkan 23 pemain," kata Fakhri. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!