Sekilas Info

Sejumlah Rumah & 2 Barak Pengungsi di Kawasan Bentas Ambon Ludes Dilalap Api

AMBON, MalukuTerkini.com – Sejumlah rumah dan 2 barak pengungsi yang terletak di kawasan RT 002/RW 003 Benteng Atas (Bentas), Kelurahan Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon ludes dilalap api, Senin (19/5/2025) pukul 01.15 WIT.

“Sesuai keterangan saksi korban Yongky Noya (53) kepada polisi terungkap saat kejadian saksi dikagetkan dengan teriakan kebakaran dan keluar rumah melihat nyala api disertai asap tebal pada bagian ujung barak pengungsi, yang saksi duga sekitar kediaman Keluarga Bokaraman dan Serhalawan, kerena saat itu juga lampu PLN dalam kondisi padam  dilingkungan sekitar,” ungkap Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janete S Luhukay dalam keterangannya yang diterima malukuterkini.com, Senin (19/5/2025).

Warga, setempat katanya, langsung terbangun  dan keluar dari barak pengungsian dengan menyelematkan sebagian barang mereka., dan juga sebagian membantu memadamkan api secara manual.

“Pemadaman tidak berhasil dilakukan karena bangunan barak  setengahnya berdinding triplek dan papan, sehingga  api dengan cepat menjalar hingga tibanya  6 unit mobil Damkar Pemkot Ambon guna memadamkan api. Pemadaman baru tuntas dilakukan pada pukul 03.14 WIT.

Luhukay merincikan, akibat kebakaran tersebut menyebabkan 5 unit rumah dilalap api yaitu rumah milik keluarga Samallo (rusak berat), rumah keluarga Persulessy (rusak berat), rumah keluarga Charles Lawalatta. (rusak ringan), rumah keluarga Watmanlusi (rusak Ringan) dan rumah keluarga JL Noya (rusaK berat).

“Selain itu ada juga dua unit bangunan barak pengungsi yang dihuni oleh 14 Kepala Keluarga (KK) rusak berat. 14 KK yang menempati barak pengungsi dimaksud yaitu Keluarga Noya, Keluarga R Ayal, Keluarga Talalus, Keluarga Tatipikalawan, Keluarga Kadun, Keluarga Rahayaan, Keluarga Keli, Keluarga Bokaraman, Keluarga Watfenu, Keluarga Ransamar, Keluarga O Serhalawan, Keluarga Sairdikut, Keluarga Hursepuny dan Keluarga Wonley,” rincinya.

Menurutnya, titik api kejadian diduga berasal dari penghuni barak pengungsi antara keluarga Bokaraman dan Serhalawan yang menempati barak pengungsian. Kebakaran terjadi saat aliran listrik PLN dalam kondisi Padam.

“Belum diketahui secara pasti kejadian kebakaran , namun diduga  adanya pengguna nyala lilin oleh anak anak  sebagai penerangan pada saat aliran listrik padam,” ungkapnya. (MT-03)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!