Malam Hiburan Warnai Hari Musik Nasional di Ambon
AMBON - Malam Hiburan mewarnai peringatan Hari Musik Nasional 2019 yang berlangsung di Pattimura Park, Ambon, Sabtu (9/3/2019) malam.
Malam hiburan tersebut digelar oleh Pemkot Ambon bersama Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) dan Ambon Music Office (AMO).
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy saat membuka Malam Hiburan tersebut memberikan apresiasi kepada para musisi Kota Ambon yang bersedia tampil memeriakan acara tersebut dan menghibur warga saat momentum peringatan Hari Musik Nasional 2019.
“Pemkot sementara memberikan perhatian istimewa terhadap pengembangan musik di Kota Ambon. Penyelenggaraan Malam Hiburan ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah dan juga para musisi dan para pencipta lagu untuk menjadikan Ambon sebagai Kota Musik Dunia,” ungkapnya.
Ia menambahkan pada pertengahan tahun 2019 nanti, Pemkot bersama AMO akan mempresentasikan kesiapan Ambon sebagai Kota Musik Dunia dalam siding pleno UNESCO di Paris-Prancis. “Semoga disitu nantinya kita bisa disahkan sebagai Kota Musik Dunia yang ke-30 oleh UNESCO,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, sejak masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, melalui Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013, setiap tanggal 9 Maret, para pekerja dan praktisi musik memiliki sebuah hari untuk dirayakan. Sebab tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional.
Tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional untuk mengenang jasa Wage Rudolf Supratman, seorang pahlawan pencipta dari lagu 'Indonesia Raya'.
Lagu tersebut pertama kali dikumandangkan pada Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928. 'Indonesia Raya' kemudian disebarluaskan oleh koran Sin Po edisi November di tahun yang sama.
Pasca merdeka, 'Indonesia Raya' menjadi lagu kebangsaan yang dinyanyikan di setiap acara kenegaraan, mulai dari upacara hingga perlombaan olahraga.
WR Supratman adalah anak dari pasangan Djoemeno Senen dan Siti Senen. Ia dipercaya lahir pada tanggal 9 Maret tersebut, hari yang kemudian diperingati sebagai Hari Musik Nasional.
Akan tetapi pada perkembangannya, banyak pihak yang kemudian meralat hari kelahiran WR Supratman. Ada anggapan yang menyebutkan bahwa sebenarnya sang pencipta Lagu Kebangsaan itu lahir pada 19 Maret.
Terlepas dari berbagai versi sejarah yang ada, WR Supratman sudah membuktikan musik dapat menjadi sesuatu yang memiliki pengaruh besar bagi berbagai sendi-sendi kehidupan lainnya.
Bagaimana lagu 'Indonesia Raya' dapat menyentuh hati segenap rakyat Indonesia yang berbeda warna kulit, suku, agama, hingga bahasa untuk berjanji mereka memiliki Tanah Air yang satu. 'Indonesia Raya' adalah pengingat sebuah lagu dan musik bisa berarti besar.
Bagi banyak orang yang berkecimpung di dalamnya, maupun yang menikmati musik, Hari Musik Nasional lebih dari sekadar peringatan. Hari tersebut menyimbolkan apresiasi pada para pekerja musik, bagaiamana eksistensi mereka selama ini diakui oleh negara.
Itu sebabnya, sudah saatnya musik dirayakan, bukan hanya sebagai hiburan semata, tapi juga produk budaya yang tak bisa dipisahkan dari kondisi sosio-politik dan kultural di mana ia diciptakan. (MT-03)
Komentar