Sekilas Info

Survei LSI Denny JA: 11 Partai Tak Tembus DPR

HASIL SURVEI - Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar (kanan) memaparkan data hasil survei partai politik peserta Pileg 2019 yang lolos ambang batas parlemen saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/4/2019).

AMBON - Hasil survei LSI Denny JA menyebutkan hanya lima dari 16 partai politik peserta Pileg 2019 yang lolos ambang batas parlemen (Parliamentary Threshold/PT) 4 persen.

"Lima partai politik yang berpotensi lolos parlemen karena elektabilitasnya konsisten di atas empat persen yaitu PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKB," kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, Jakarta, Jumat (5/4/2019).

Dijelaskan berdasarkan survei LSI Denny JA, elektabilitas kelima parpol tersebut adalah PDIP 24,6 persen, Gerindra 13,4 persen, Golkar 11,8 persen, Partai Demokrat 5,9 persen dan PKB 5,8 persen.

UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengatur untuk masuk DPR parpol harus memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.

Jelang masa pemungutan suara yang berlangsung dalam hitungan 12 hari lagi, kata Rully, semua parpol masih punya potensi untuk menaikkan dukungan dan mengubah ranking dalam Pemilu 2019.

"Variabel yang sangat menentukan tersebut adalah pengaruh langsung caleg terhadap pemilih sebesar 15,6 persen," katanya.

Survei LSI Denny JA itu dilakukan pada 18-26 Maret 2019 dengan menggunakan metode multistage random sampling yang melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi.

Survei tersebut menggunakan metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error +/- 2,8 persen.

Rully mengatakan berdasarkan hasil survei pihaknya, pengaruh caleg justru berdampak besar terhadap peluang partai politik masuk ke parlemen dalam Pemilu 2019.

"Jika menghitung secara populasi nasional, pengaruh caleg terhadap suara dan posisi partai sebesar 15,6 persen. Artinya suara dan posisi parpol di Pemilu 2019 sangat ditentukan kemampuan partai tersebut mengoptimalkan pengaruh caleg terhadap partai," kata Rully.

Dia mengatakan, posisi dan dukungan parpol tidak hanya ditentukan persepsi dan kesan parpol di mata pemilih, namun faktor caleg yang dicalonkan di setiap daerah pemilihan (dapil) memiliki kontribusi besar pada posisi parpol.

Rully menjelaskan berdasarkan survei LSI Denny JA, sebesar 60,3 persen responden menyatakan lebih mempertimbangkan memilih caleg yang dikenal.

"Dan hanya 26,6 persen publik yang menyatakan lebih mempertimbangkan memilih parpol, lalu 13,1 persen tidak menjawab," ujarnya.

Selain itu, responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab atau belum memiliki pilihan mencapai 20 persen.

Rully mengatakan, meskipun faktor caleg cukup penting dalam menopang posisi dan dukungan parpol, namun persoalannya tidak banyak caleg yang mampu menopang suara parpol. Pasalnya, sambung Rully, hanya 25,8 persen responden yang menyatakan mengenal caleg yang akan dipilihnya dan 70,6 persen menyatakan tidak mengenal caleg yang akan dipilih.

Elektabilitas Parpol Berdasarkan Survei Terbaru LSI Denny JA:

1. PDIP 24,6 persen
2. Gerindra 13,4 persen
3. Golkar 11,8 persen
4. Demokrat 5,9 persen
5. PKB 5,8 persen
6. Perindo 3,9 persen
7. PKS 3,9 persen
8. PAN 3,1 persen
9. PPP 2,9 persen
10. NasDem 2,5 persen
11. Hanura 0,9 persen
12. Berkarya 0,7 persen
13. PBB 0,2 persen
14. PSI 0,2 persen
15. PKPI 0,1 persen
16. Garuda 0,1 persen

Sementara itu, sebelumnya hasil survei lembaga lain terkait elektabilitas parpol pun menunjukkan tak sampai belasan yang tembus parlemen. Salah satunya survei Litbang Kompas pada 22 Februari-5 Maret 2019 memprediksi hanya enam parpol yang menembus ambang batas parlemen.

Enam parpol itu adalah PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat dan PKS.

Selain itu, survei Indikator Politik pada 22-29 Maret 2019 mendapati hanya delapan parpol yang menembus ambang batas parlemen. Delapan parpol itu adalah PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat, PKS, Nasdem, dan PPP. (MT-06)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!