Pangkoopsau II Kerahkan Pesawat Intai Cari KM Lintas Timur yang Tenggelam di Teluk Banggai

MAKASSAR - Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) II Marsda TNI Henri Alfiandi merespon cepat musibah tenggelamnya Kapal Motor (KM) Lintas Timur di Perairan Teluk Banggai, Sulawesi Tengah.
Setelah menerima perintah dari Kepala Basarnas, Kamis (6/6/2019), Pangkoopsau II memerintahkan Komadan Lanud Sultan Hasanuddin untuk berkoordinasi dengan Kepala Kantor SAR (Kakansar) Daerah khususnya Kakansar Makassar.
Dari hasil kordinasi antara Danlanud Sultan Hasanuddin dengan Kakansar Makassar, maka Pangkoopsau II memerintahkan untuk menggerakkan Pesawat Intai Strategis Boeing 737-200 dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin untuk melakukan pencarian kapal yang dinahkodai Marthinus Matitaputty tersebut.
Pada pukul 10.06 WITA, satu unit pesawat Boeing 737 berangkat menuju daerah pencarian dan tiba di lokasi dimaksud pada pukul 10.49 WITA, kemudian melaksanakan pencarian pada ketinggian 5.000 feet ke bawah dengan menggunakan kemampuan Mission System pada pesawat meliputi Radar mode Searching, Range Profile, Inverse Synthetic (ISAR), Combine Visual Camera WesCam Mx 20 HD.
Adapun luas area pencarian Pesawat Boing 737 kurang lebih 265 Nm2 dengan lama pencarian 1 jam. Dari pelaksanaan searching dengan pola spiral dari outer menuju inner area, ditemukan potongan kayu pada Koordinat 01 49’ 15” S – 122 37’ 10” E. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan searching adalah terdapat awan-awan di area pencarian, sehingga menyulitkan visualisasi terhadap permukaan laut.
Selain menggerakkan Pesawat Boeing 737 Pangkoopsau II Marsda TNI Henri Alfiandi, juga memerintahkan untuk mengerakan helikopter untuk melakukan pencarian dan pertolongan di daerah tenggelamnya KM Lintas Timur di Perairan Teluk Banggai Sulawesi Tengah.
Kapal tersebut mengangkut 18 orang kru kapal termasuk nakhoda Marthinus Matitaputty, 1 orang telah ditemukan dan 17 orang kru lainnya masih dalam pencarian tim SAR.
Kapal kargo KM Lintas Timur milik PT Citra Baru Adi Nusantara dengan berat GT 1720 membawa muatan semen 3.000 sak tersebut berangkat dari Pelabuhan Bitung pada 28 Mei lalu dengan tujuan Pelabuhan Morowali, Sulawesi Tengah.
KM Lintas Timur mengalami kecelakaan dan dinyatakan tenggelam setelah salah seorang awak kapal bernama Yacob ditemukan di Perairan Luwuk pada 4 Juni. Dari keterangan korban selamat itu, diketahui kapal KM Lintas Timur mengalami kecelakaan pada tanggal 1 Juni. Kapal bermuatan semen itu berangkat pada 28 Mei dari Pelabuhan Bitung Manado, Sulawesi Utara, menuju Morowali di Sulawesi Tengah.
Kecelakaan itu bermula setelah terjadi gangguan mesin motor lampu. Setelah perbaikan selama 2 jam di tengah laut, kapal melanjutkan perjalanan menuju Morowali dalam kondisi badan kapal yang sedikit miring. Dua jam kemudian air laut memasuki lambung kapal yang menyebabkan kapal semakin miring, yang memaksa 18 orang di atas kapal tersebut melompat ke laut dengan menggunakan pelampung.
Berdasarkan keterangan Yacob diketahui dari 18 orang itu, 6 di antaranya – termasuk Yacob - memutuskan berenang menuju daratan untuk mencari bantuan. Akan tetapi 4 di antaranya diduga tidak selamat karena kelelahan setelah berenang tanpa henti selama 19 jam, sedangkan seorang lainnya berenang terpisah. Yacob berhasil selamat setelah memegang batang pohon yang mengapung di laut sebelum ia ditemukan kapal berbendera India yang sedang melintas.
Berikut daftar nama kru kapal kargo KM Lintas Timur :
- Marthinus Matitaputty (nahkoda)
- Rifki
- Seken
- Krisna
- Muh Amri
- Zulkifli
- Lukas
- Karno
- Bas
- Riko
- Yoga
- Sigil Olimam
- Lukmi
- Amis
- Bahar
- Jefri
- Nur
- Yakub (ditemukan selamat)
(MT-06)
Komentar