Mahasiswa KKN UGM akan Kembangkan Potensi Alam di Seram Utara

MASOHI – Selama dua bulan kedepan Puluhan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Para mahasiswa ditempatkan di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi sebanyak 29 mahasiswa dan Kecamatan Seram Utara Timur Seti (30 mahasiswa).
Selama 48 hari mereka akan menyalurkan sejumlah kompetensi yang dimiliki untuk mengembangkan produk terbaharukan bagi masyarakat di dua Kecamatan yang mayoritas warga transmigran asal Jawa.
Apa saja program yang akan dilakukan para mahasiswa? Salah satu dosen pendamping mahasiswa KKN PPM UGM, Suprihastuti Sri Rahayu kepada wartawan mengatakan, Program KKN PPM di Maluku Tengah tahun ini, para mahasiswa akan mengaplikasikan ilmu sesuai kebutuhan masyarakat.
Tidak hanya mempraktekkan teknologi, para mahasiswa juga akan menerapkan praktek pemberdayaan.
“Mahasiswa yang didatangkan memiliki kemampuan berbeda-beda dan dari berbagai klaster. Ada agro pertanian hingga peternakan dan kelautan. Nantinya di lokasi KKM kita akan perkenalkan pemanfaatan kelapa untuk membuat produk. Kita mau kelapa mulai dari sabutnya, tempurungnya, dagingnya hingga air Kelapa dibuat sejumlah produk bernilai ekonomis. Kita juga akan mengembangkan sabun cair yang merupakan produk turunan dari minyak kelapa murni atau yang lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO)," ungkapnya.
Dikatakan, hal itu telah dirancang oleh pihaknya secara matang dan akan dipraktekan oleh mahasiswa KKN-PPM bersama warga di lokasi KKN.
"Kita mau menambah lagi turunan dari VCO yaitu menerapkan pengolahan VCO menjadi produk sabun cair. Tahun lalu kita praktekan cara membuat produk sabun padat. Kali ini kita akan keluarkan produk sabun cair," katanya.
Mereka akan memanfaatkan buah kelapa untuk dijadikan sejumlah produk, termasuk memanfaatkan arang tempurung dijadikan karbon aktif yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
"Mereka juga akan mempraktekan cara pengolahan ikan gabus untuk menjadi produk dan juga ada pembuatan pupuk yang berasal dari kotoran ternak. Selain itu ada juga Pengolahan ikan gabus dan pengolahan pisang," jelasnya.
Sebelumnya penyambutan mahasiswa KKN-PPM UGM tersebut berlangsung di Pendopo Bupati Malteng, Selasa (2/7/2019).
Bupati Malteng Tuasikal Abua saat menyambut para mahasiswa memuji keberhasilan pihak UGM yang semenjak dua tahun silam mengirimkan mahasiswanya membantu masyarakat Kabupaten Malteng untuk mengembangkan produk - produk baru yang dimanfaatkan dari sumberdaya alam yang tersedia di daerah ini.
"Mahasiswa UGM sudah memberi kontribusi luar biasa bagi pengembangan sektor elonomi mikro dengan menciptakan produk baru di Malteng ysitu minyak kelapa murni atau yang lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO) dan produk baru lainnya yang dipersembahkan untuk Maluku Tengah," kata Tuasikal.
Penyambutan tersebut dihadiri para Kepala OPD di jajaran Pemkab Malteng, Kepala Kecamatan dan Kepala Desa se-Malteng.
Sementara itu, Rektor UGM, Panut Mulyono menyampaikan, dalam program KKN UGM periode antarsemester 2019 bertema “KKN-PPM UGM Mengabdi Untuk Indonesia, Menginspirasi Dunia” ini diikuti sebanyak 5.360 mahasiswa yang berasal dari 18 fakultas dan sekolah vokasi.
Para mahasiswa tersebut disebar ke 107/kabupaten kota di 32 provinsi Indonesia. Mereka akan menjalankan program KKN selama 49 hari antara 28 Juni - 18 Agustus 2019.
“Dengan potensi besar mahasiswa peserta KKN PPM ini tentunya tidaklah sulit untuk dapat menghilirisasi hasil-hasil penelitian dan penemuan teknologi-teknologi sederhana melalui program KKN,” katanya.
Program yang dilaksanakan dalam kegiatan KKN menyinergikan visi misi UGM dan sasaran pencapaian SDGs pemda serta menggandeng mitra untuk pencapaian tujuan bersama. Salah satunya dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan mengimplementasikan SDGs di tujuh lokasi KKN yang bermitra dengan KKP.
“Beberapa lokasi KKN yang menggarap potensi kelautan dan perikanan antara lain di Kabupaten Pangkajene, Kepulauan Natuna, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Sabang, Karimunjawa, Pulau Sebatik, dan Pantai Pesisir Jawa,” paparnya.
Panut menyebutkan dari 186 lokasi KKN-UGM, terdapat 51 lokasi KKN yang berada di wilayah pesisir pantai dan kepulauan. Dengan demikian, dari 5.360 mahasiswa KKN UGM, 27 persen di antaranya yakni 1.447 mahasiswa melakukan kegiatan di sektor kelautan dan perikanan serta pemberdayaan masyarakat di sekitar pantai. (MT-03)
Komentar