Sekilas Info

PWI SBT Bersama KNPI dan Jejak Pikat Gelar Diskusi Pemuda

DISKUSI - Caretaker Ketua PWI Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Seram Bagian Timur, Masyur Boinauw saat menjadi pembicara pada Diskusi Pemuda bertajuk “Realisasi Fungsi Kontrol Pemuda”, di Bula, Jumat (12/7/2019).

BULA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) SBT dan LSM Jejak Pikat menggelar diskusi pemuda, Jumat (12/7/2019).

Diskusi bertajuk “Realisasi Fungsi Kontrol Pemuda”, yang digelar di Hunimua Cafe, Kota Bula itu dalam rangka mencari solusi masalah pembangunan di SBT melalui gagasan para pemuda di daerah ini.

Pembicara dalam diskusi yang diikui puluhan peserta yaitu Caretaker Ketua PWI Kabupaten SBT  Mansyur Boinauw, Ketua DPD KNPI SBT Rusdy Rumata dan Ketua  LSM Jejak Pikat Arifin Rumakway.

Caretaker ketua PWI SBT,  Mansyur Boinauw saat mengulas tentang peran Pers dalam upaya kontrol pemuda terhadap penyelenggaraan pemerintahan, menegaskan pentingnya peran pers dalam merawat dan meningkatkan kualitas demokrasi,  terutama di daerah ini.

"Pers adalah salah satu pilar demokrasi di Indonesia, memiliki peran vital, sebagai penyebar informasi serta wahana komunikasi massa efektif untuk melakukan kontrol," tandasnya.

Karena itu, menurut Wartawan TVRI Stasiun Maluku ini, keberadaan wartawan di Kabupaten SBT harus selalu dimanfaatkan secara baik dan efektif oleh pemuda untuk melakukan kontrol serta menyampaikan solusi kepada pemerintah daerah pemberitaan yang objektif dan solutif.

"Sebagai insan pers tentu harus  bermitra dengan berbagai pihak, termasuk teman-teman pemuda di SBT, karena itu kemitraan ini mesti menjadi salah satu jalur bagi pemuda untuk melakukan kontrol terhadap pemerintah," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPD KNPI SBT,  Rusdi Rumata mengatakan, diskusi ini digelar sebagai forum bagi pemuda untuk menyampaikan berbagai masalah pembangunan di SBT,  disertai solusi yang ditawarkan kepada pemerintah daerah.

"Berbagai masalah serta solusi yang disampaikan oleh para pemuda melalui diskusi tersebut, selanjutnya disampaikan kepada pemerintah daerah untuk disikapi secara baik. Diskusi ini menjadi forum bagi teman -teman. Kami melihat banyak masalah serta kritik kepada pemerintah yang disampaikan melalui media sosial, itu tidak efektif. Dari pada kritik pemerintah melalui media sosial tanpa penyelesaian, kan lebih baik disampaikan disini," ungkapnya.

Ketua LSM Jejak Pikat, Arifin Rumakway mengatakan, pihaknya mendorong perlunya pengawasan yang lebih baik terhadap dua perusahaan minyak yang sedang beroperasi di kecamatan.

"Selain masalah lingkungan, masalah kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan juga perlu mendapatkan perhatian," katanya.

Pantauan malukuterkini.com, sejumlah masalah yang mengemuka saat diskusi tersebut, diantaranya masalah pendidikan, kesehatan, kerusakan lingkungan, sejumlah pasar yang belum difungsikan serta penataan birokrasi. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!