Korban Pembajakan KM Mina Sejati Bertambah, Kadispenal: Itu Bukan Pembajakan
AMBON - KRI Teluk Lada-521 milik TNI Angkatan Laut kini sementara mengupayakan penangkapan dan pengamanan terhadap KM Mina Sejati dan Anak Buah Kapal (ABK) yang belum diketahui nasibnya.
Korban meninggal di kabarkan bertambah dari dua orang menjadi tujuh yang merupakan ABK kapal pencari cumi diperairan Laut Aru, Kabupaten Kepulaan Aru, Sabtu (17/8/2019).
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI Mohamad Zaenal mengatakan, dari tujuh korban yang tewas itu, lima di antaranya tewas di atas kapal sedangkan dua lainnya tewas setelah tenggelam saat berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut.
“ABK yang meninggal dunia semuanya berjumlah tujuh orang,” kata Zaenal, Senin (19/8/2019).
Namun identitas para korban belum bisa diketahui, karena hingga kini KRI Teluk Lada-521 masih berupaya melakukan negosiasi.
Dikatakan, berdasarkan pemantauan personel KRI Teluk Lada itu kejadian itu bukan perampokan atau pembajakan kapal, tetapi itu perkelahian antar sesama ABK.
KRI Teluk Lada-521 terus melakukan upaya pendekatan secara persuasif karena ditakutkan akan bertambah korban jiwa karena karena komunikasi radio putus.
"Itu bukan perompak atau pembajakan terhadap KM Mina Sejati, tetapi perkelahian sesama ABK dan Kapal dikuasai oleh tiga orang ABK," tandasnya.
Dikatakan, jumlah ABK KM Mina Sejati tercatat 36 orang, 13 orang ABK melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, namun hanya 11 orang yang berhasil diselamatkan oleh KM Bemurang. Sementara dua ABK lainnya meninggal dunia.
Selain dua orang yang meninggal ketika melompat ke laut tersebut, lima orang ABK lainnya juga diketahui meninggal di KM Mina Sejati akibat dari perkelahian sesama ABK tersebut, hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia akibat perkelahian sesama ABK KM Mina Sejati tujuh orang.
Selain itu, ada 15 ABK lainnya yang masih berada dikapal yang di kuasai oleh tiga orang ABK masing-masing Nurul Huda (masinis), Ferri Dwi Lesmana dan Qersim Ibnu Malik.
Mereka ini beraksi diduga menggunakan senjata tajam sehingga mampu menguasai kapal tersebut.
“Kita telah menurunkan tim pemeriksa dari KRI Teluk Lada-521 guna pemeriksaan dan penggeledahan secara detail di KM Mina Sejati diketahui itu bukan perompakan atau pembajakan kapal,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya belum mengetahui secara pasti motif terjadinya perkelahian antar ABK KM Mina Sejati karena belum ada laporan terkait hasil pemeriksaan oleh tim pemeriksa, informasi akan kita sampaikan lagi bila ada informasi terbaru.
Saat ini juga KRI Untung Suropati-372 telah bergerak menuju lokasi kejadian di laut Dobo guna membantu KRI Teluk Lada-521 dalam proses pengamanan sekaligus penyelamatan ABK dari KM Mina Sejati.
Personil Polri Bantu
Sementara itu, untuk membantu melakukan penangkapan terhadap para pelaku kepolisian diperbantukan.
Hal ini disampaikan oleh Kapolda Maluku, Irjen Royke Lumowa kepada wartawan di Lapangan Merdeka Ambon usai upacara HUT ke-74 Provinsi Maluku.
“Bersama Lantamal dan Basarnas saat ini ada 27 personel polri yang didekat kapal , kemudian tadi malam cuaca cukup buruk, ombak dua meter, ini karena komunikasi terputus. Mudah-mudahan tidak lama lagi semua persoalan bisa diselesaikan,” ujarnya.
Sementara tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan dari Pos SAR Tual mulai melakukan upaya evakuasi dua ABK KM Mina Sejati yang dilaporkan tewas saat terjun ke laut bersama 11 ABK lainnya ketika terjadi perkelahian sesama kru kapal.
"Dua korban tewas ini sudah berada di atas KM Gemilang, sebuah kapal nelayan yang saat itu berada di sekitar perairan Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru," jelas Kepala Basarnas Ambon, Muslimin.
Kendati begitu, identitas kedua korban yang hendak dievakuasi masih belum diketahui.
Menurut Muslimin, tugas tim SAR hanya sebatas membantu evakuasi korban di atas KM Gemilang dan bukannya menuju lokasi KM Mina Sejati untuk membebaskan ABK lain yang masih berada di atas KM Mina Sejati, sehingga hari ini dilakukan operasi SAR hari pertama terhadap insiden perkelahian antara sesama ABK KM. Mina Sejati.
"Saat ini, tim Pos Sar Tual dengan menggunakan KN. SAR Bharata diberangkatkan sejak tanggal 19 Agustus 2019 dinihari menuju KM Gemilang untuk mengevakuasi dua korban tewas," kata Muslimin.
Tim SAR gabungan yang diturunkan ini terdiri dari unsur Brimob Polda Maluku, Bakamla, Polair, Polres Tual, serta Pos SAR Tual. (MT-04)
Komentar