Sekilas Info

Menteri PPN/Kepala Bappenas Ingin Pemimpin Daerah Ramah dengan Investor

KONSULTASI RANCANGAN RPJMN – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (tengah) memukul tifa didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail (kedua dari kiri) dan Wagub Papua Barat M Lakotani (kedua dari kanan) saat membuka Konsultasi Regional Wilayah Maluku-Papua dalam rangka Penyusunan Rancangan Awal RPJMN tahun 2020 – 2024, di Hotel Santika, Ambon, Kamis (12/9/2019).

AMBON - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengakui investasi sulit masuk ke Indonesia. Ia pun meminta pemimpin di daerah untuk ramah dengan investor.

Hal itu ia ungkapkan dalam sambutannya di depan para pemimpin daerah Indonesia Timur pada acara Konsultasi Regional Wilayah Maluku-Papua dalam rangka Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 – 2024 di Hotel Santika, Ambon, Kamis (12/9/2019).

Dia sempat bercerita soal kegusaran Presiden Joko Widodo mengenai 33 industri China yang melakukan relokasi tapi tidak ada yang masuk Indonesia.

Bambang mengatakan investor masih merasa tidak nyaman berinvestasi di Indonesia. Dia mengibaratkan investor yang masuk ke Indonesia laiknya masuk ke dalam hutan belantara.

"Ternyata masalah utamanya investor adalah masih tidak nyaman berinvestasi di Indonesia. Investor masih menganggap saya kalau berinvestasi ke Indonesia itu sama kayak masuk hutan belantara, tidak jelas," katanya.

Dia berpesan kepada para pemimpin daerah agar bisa ramah dengan investor. Dia meminta jika ada investor maka harus dibuat masuk jangan cuma dilihat dia mau bawa apa.

"Maka birokrasi harus mau me-reform dirinya menjadi birokrasi yang melayani, birokrasi yang ramah terhadap investasi. Jadi kalau melihat investor itu dibuat masuk, jangan mikirnya 'investor orang kaya nih apa manfaat yang bisa saya ambil," ungkap Bambang. (MT-03)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!