Sekilas Info

BNPB: Penyintas Dampak Gempa di Maluku 134.600 Jiwa

PERBAIKAN TENDA PENGUNGSI - Sejumlah pengungsi korban gempa bumi memperbaiki tenda yang ditempatinya di lokasi pengungsian Desa Waai, Pulau Ambon, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Sabtu (5/10/2019).

AMBON – Jumlah penyintas dampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di Pulau Ambon dan sekitarnya, Kamis (26/9/2019) lalu tercatat hingga kini mencapai 134.600 jiwa.

“Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku per 6 Oktober 2019, pukul 18.00 WIT tercatat total penyintas berjumlah 134.600 jiwa, dengan rincian Kabupaten Maluku Tengah 90.833 jiwa, Kabupaten Seram Bagian Barat 37.787 jiwa dan Kota Ambon 5.980 jiwa. Sementara itu, korban meninggal dunia berjumlah 37 jiwa,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/10/2019).

Agus Wibowo merincikan, jumlah kerusakan rumah mencapai 6.344 unit dengan tingkat kerusakan berbeda.

“Wilayah Kabupaten Maluku Tengah, rumah rusak berat 724 unit, Kabupaten Seram Bagian Barat 298 unit dan Kota Ambon 251 unit. Rumah rusak sedang di wilayah Kabupaten Maluku Tengah mencapai 1.104 unit, Kabupaten Seram Bagian Barat 469 unit dan Kota Ambon 253 unit, sedangkan rusak ringan di wilayah Kabupaten Maluku Tengah 2.238 unit, Kota Ambon 654 unit dan Kabupaten Seram Bagian Barat 353 unit,” ungkapnya.

Dikatakan, Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Bencana Gempa di setiap wilayah terdampak masih melakukan upaya penanganan darurat di lapangan.

“Beberapa tantangan masih dihadapi oleh personel yang bertugas di masing-masing kabupaten/kota diantaranya sebaran titik penyintas tidak terfokus pada kelompok-kelompok besar sehingga menyulitkan tenaga personel kesehatan dalam memberikan pelayanan medis,” katanya.

Di sisi lain, jelas Agus Wibowo, kebutuhan personel kesehatan masih sangat dibutuhkan, seperti dokter umum, bidan dan perawat, apoteker dan tenaga psikososial.

“Penanganan darurat di sektor kesehatan tidak hanya memberikan pelayanan medis tetapi juga memastikan gizi terpenuhi pada kelompok rentan, kesehatan reproduksi, distribusi obat dan pencegahan serta pengendalian penyakit. Di sisi lain, penangana juga dilakukan di sektor lintas seperti pendidikan, penanganan dan perlindungan penyintas, ekonomi, sarana dan prasarana serta logistik,” jelasnya. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!