Sekilas Info

Tuntut Pelantikan Raja, Warga Tulehu Blokade Jalan

BLOKADE JALAN – Antrian kendaraan terlihat di depan kantor Kecamatan Salahutu akibat aksi unjuk rasa dan blokade jalan yang dilakukan warga Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng, Senin (21/10/2019).

AMBON - Aksi unjuk rasa dan blokade jalan dilakukan warga Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Senin (21/10/2019).

Aksi dilakukan disertai unjuk rasa sekitar pukul 09.45 WIT di ruas jalan didepan Kantor Kecamatan Salahutu yang dilakukan oleh masyarakat Negeri Tulehu.

Paur Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Izaac Leatemia dalam keterangannya di Ambon, Senin (21/10/2019) menjelaskan, sekitar pukul 09.00 WIT masyarakat Negeri Tulehu berkumpul didalam Negeri Tulehu kemudian melakukan long march menuju kantor Camat Salahutu.

“Setelah masyarakat tiba tepatnya di depan kantor Camat, masyarakat kemudian memblokir ruas jalan dari dan menuju Kota Ambon dengan menggunakan sisa - sisa puing bangunan yang sudah roboh ke tanah sehingga mengakibatkan arus lalu lintas menjadi terhenti,” jelasnya.

Menurutnya, dalam aksi tersebut masyarakat menuntut agar pemerintah daerah segera melantik Raja Terpilih secara adat yaitu Bapak Urian Ohorella karena sesuai dengan silsilah Mata Rumah Parentah, Bapak Urian Ohorella merupakan turunan raja langsung dari raja - raja sebelumnya.

"Kemudian pada pukul 10.30 WIT Camat Salahutu Abdul Manaf Ohorella tiba di Kantor Camat Salahutu dan hampir saja diamuk oleh massa yang sudah menunggu diseputaran kantor camat namun segera diamankan oleh anggota Koramil 1504-04/ Salahutu dibantu anggota Polsek Salahutu dan anggota Brimob Maluku," ungkapnya

Upaya mediasi kemudian dilakukan, pada pukul 10.40 WIT  antara pihak Kecamatan dengan Raja Negeri Tulehu yang terpilih secara adat yaitu Urian Ohorella didampingi para saniri dan perangkat saniri negeri.

"Adapun tuntutan yang disampaikan dalam mediasi tersebut diantaranya, agar segera mencabut SK pemilihan raja yang bertentangan dengan adat, Menghentikan segala bentuk kegiatan pemilihan raja, agar saniri rakitan dibubarkan," ungkapnya.

Mendengar tuntutan masyrarakat Camat Salahutu menghubungi Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal melalui telepon selulernya untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dihadapan ratusan masyarakat Negeri Tulehu yang hadir.

" Camat kemudian menghubungi Bupati menyampaikan bahwa masyarakat meminta kepada Bupati untuk datang ke Negeri Tulehu dan melantik Raja Negeri Tulehu yang terpilih secara adat menurut Mata Rumah Parentah yaitu Urian Ohorella kemudian mendapat tanggapan dari Bupati yang meminta masyarakat untuk bersabar sambil menunggu Bupati datang ke Negeri Tulehu untuk melaksanakan mediasi terkait masalah tersebut," tandasnya.

Usai mendengar penjelasan camat tersebut, warga kemudian membuka blokade jalan pada pukul 11.30 WIT dan selanjutnya membubarkan diri. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!