26 Desember 2019, 3 Jam Gerhana Matahari Lintasi Maluku

AMBON - Masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia bisa menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember 2019 mendatang. Gerhana Matahari Cincin bakal bisa terlihat di 7 provinsi di Indonesia.
Sayangnya wilayah Maluku tidak dapat menikmati fenomena alam Gerhana Matahari Cincin tersebut. Akan tetapi, masyarakat tak perlu gigit jari karena masih bisa melihat fenomena Gerhana Matahari Sebagian. Fenomena ini bisa diamati mulai pukul 13.51 WIT di saat fenomena Gerhana Matahari Sebagian dimulai.
"Di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Provinsi Maluku hanya Gerhana Matahari Sebagian sekitar tengah hari. Tiap kota waktunya berbeda-beda. Gerhana yang teramati dari Maluku berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,735 di Namlea hingga 0,554 di Saumlaki,” jelas Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Ambon, Andi Azhar Rusdin kepada malukuterkini.com, Sabtu (21/12/2019).
Khusus di Kota Ambon, kata Andi Azhar, gerhana akan dimulai pada pukul 13.55 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul 15.33 WIT dan berakhir pukul 16.54 WIT. “Di Ambon durasi gerhana itu 2 jam 58 menit,” katanya.
Berikut Data Visibilitas Gerhana Matahari 26 Desember 2019 di Maluku sebagaimaan data dari BMKG:
- Ambon dimulai pada pukul 13.55 WIT, puncak 15.33 WIT dan berakhir 16.54 WIT (durasi gerhana 2 jam 58 menit).
- Tiakur dimulai pada pukul 13.58 WIT, puncak 15.31 WIT dan berakhir 16.48 WIT (durasi gerhana 2 jam 50 menit).
- Namrole dimulai pada pukul 13.51 WIT, puncak 15.31 WIT dan berakhir 16.53 WIT (durasi gerhana 3 jam 2 menit).
- Namlea dimulai pada pukul 13.51 WIT, puncak 15.32 WIT dan berakhir 16.54 WIT (durasi gerhana 3 jam 2 menit).
- Piru dimulai pada pukul 13.55 WIT, puncak 15.34 WIT dan berakhir 16.55 WIT (durasi gerhana 2 jam 59 menit).
- Masohi dimulai pada pukul 13.58 WIT, puncak 15.35 WIT dan berakhir 16.55 WIT (durasi gerhana 2 jam 57 menit).
- Bula dimulai pada pukul 14.03 WIT, puncak 15.38 WIT dan berakhir 16.56 WIT (durasi gerhana 2 jam 53 menit).
- Saumlaki dimulai pada pukul 14.09 WIT, puncak 15.36 WIT dan berakhir 16.50 WIT (durasi gerhana 2 jam 40 menit).
- Langgur dimulai pada pukul 14.12 WIT, puncak 15.40 WIT dan berakhir 16.54 WIT (durasi gerhana 2 jam 41 menit).
- Tual dimulai pada pukul 14.12 WIT, puncak 15.40 WIT dan berakhir 16.54 WIT (durasi gerhana 2 jam 41 menit).
- Dobo dimulai pada pukul 14.16 WIT, puncak 15.42 WIT dan berakhir 16.54 WIT (durasi gerhana 2 jam 37 menit).
Andi Azhar juga menjelaskan gerhana matahari apapun jenisnya (sebagian, sabit, cincin, total, maupun fase “perjalanan” dari sebagian hingga total) tidak pernah aman untuk dilihat dengan mata telanjang.
“Bahkan ketika hampir 99% permukaan matahari gelap tertutupi bulan, secerah kecil cincin tipis sinar matahari yang menyembul dari balik bulan masih memancarkan cukup sinar UV yang dapat membakar mata anda,” jelasnya.
Ia menyarankan untuk menggunakan kacamata khusus guna melihat gerhana matahari. “Kacamata ini umumnya menggunakan filter khusus yang dapat meredam intensitas cahaya matahari. Jangan gunakan kacamata hitam biasa segelap apapun warna lensanya, film foto, film rontgen, atau alat optik apapun tanpa solar filter,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Gerhana Matahari Cincin akan diamati di Sumatera Utara (Sibolga, Padang Sidempuan), Riau (Siak, Duri, Pulau Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, Pulang Rangsang), Kepulauan Riau (Batam, Tanjung Pinang), Kalimantan Barat (Singkawang), Kalimantan Utara (Makulit, Tanjung Selor), dan Kalimantan Timur (Berau).
Gerhana Matahari Cincin merupakan gerhana yang terjadi ketika bayangan bulan hanya menutupi bagian tengah matahari, sehingga menyisakan bentuk cincin api di sekeliling bayangan bulan, sementara pada gerhana matahari total, matahari tertutup total oleh bayangan bulan.
Sedangkan Gerhana Matahari Sebagian terjadi ketika bulan berada tidak tepat di tengah-tengah garis antara matahari dan bumi, sehingga hanya menutupi sebagian matahari. (MT-01)
Komentar