Pemprov Maluku Jaga Ketahanan Ekonomi

AMBON - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku saat ini terus menjaga ketahanan ekonomi walaupun penyebaran Virus Corona (COVID-19) masih bisa meluas ke sejumlah wilayah.
"Dengan adanya kasus Virus Corona, juga berdampak terhadap perekonomian daerah bahkan global, sehingga yang bisa dikerjakan Pemprov Maluku adalah menjaga ketahanan ekonomi seperti mempercepat pencairan atau penyerapan anggaran APBD," kata Sekda Maluku Kasrul Selang usai memimpin rapat kerja bersama Bank Indonesia Perwakilan Maluku, Disperindag dan Bulog, di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (10/3/2020).
Selain itu, Pemerintah Daerah (Pemda) saat ini juga memiliki Tim Pengendali Inflasi Daerah. Meski begitu, di tahun 2019 Pemda telah melakukan evaluasi termasuk perkembangan inflasi di tahun ini. Mengingat, Maluku termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang menjaga inflasi di bawah rata-rata nasional.
"Jadi kalau cepat penganggaran, lelang, kontrak kemudian percepat pekerjaan di lapangan maka akan banyak uang yang beredar di masyarakat. Disinilah pemerintah hadir supaya kestabilan ekonomi masyarakat dapat terjaga," ungkap Sekda.
Menyangkut inflasi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Noviarsano Manullang mengatakan, tahun 2019 lalu, pihaknya mempunyai capaian target inflasi yang sangat baik yakni 2,87 persen. Sementara perkembangan tahun 2020 di bulan Januari lalu sekitar 0,65 persen. Sedangkan pada Februari turun menjadi 0,18 persen. Dalam artian, tingkat inflasi masih bisa dijaga dalam kondisi yang rendah, yang mana jika diakumulasi baru sekitar 0,83 persen.
"Kita berharap, kondisi inflasi seperti ini terus terjaga. Seperti diketahui, kondisi ekonomi sedang melambat. Ketika melambat berdampak terhadap aktifitas persediaan barang-barang juga," katanya.
Alasannya, menurut Manullang, jika ada kaitan dengan Virus Corona maka ada hubungannya dengan sejumlah barang yang diimpor dari negara-negara yang terdampak dari virus tersebut. Atas dasar itu, yang bisa dilakukan pihaknya adalah memastikan ketersediaan barang di Maluku tercukupi.
"Bila hal ini tetap dipertahankan, maka harapnya inflasi di Maluku kedepannya masih dapat terjaga secara baik," ungkapnya.
Dalam konteks ini, katanya, agar daya beli masyarakat tetap terjaga selain inflasi tadi, pemerintah dari sisi fiskalnya ingin percepat proyek-proyek agar uang yang beredar di masyarakat dapat bertambah, sebab masyaraka juga memiliki penghasilan. (MT-04)
Komentar