Sekilas Info

Wali Kota Ambon Minta Menkes Bantu Ambulance PCR

MOBIL PCR - Mobil ambulance yang dimodifikasi menjadi laboratorium uji swab melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) bantuan pemerintah pusat yang saat ini dioperasikan guna uji swab secara massal di Jawa Timur.

AMBON – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto untuk membantu pengadaan mobil ambulance yang dimodifikasi menjadi laboratorium uji swab melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) bagi Pemkot Ambon.

Permintaan tersebut disampaikan Wali Kota saat mengikui Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Menko Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menkes dan Kepala BNPB/Ketua Guus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional Doni Monardo di kantor Gubernur Maluku, Senin (6/7/2020).

MOBIL PCR - Mobil ambulance yang dimodifikasi menjadi laboratorium uji swab melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) bantuan pemerintah pusat yang saat ini dioperasikan guna uji swab secara massal di Jawa Timur.

Dikatakan Pemkot Ambon tidak memiliki rumah sakit sehingga sangat membutuhkan mobil ambulance.

"Tadi saya memaparkan perkembangam penanganan Covid-19 di Kota Ambon. Saya juga minta fasilitas ambulance PCR. Pak menteri dan Kepala BNPB berikan apresiasi sehingga minta untuk segera disampaikan permohonan ke Gubernur. Kita bukan mau ikut-ikutan, tapi karena Ambon adalah ibu kota provinsi selain itu titik transit, sehingga jika tidak sungguh-sungguh ditangani maka jumlah yang terpapar bisa bertambah. Kita tidak punya RS maka ideal langkah pertama kita minta bantuan satu unit ambulance PCR," jelas Wali Kota kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (6/7/2020).

Tak hanya itu, kata Wali Kota, pihaknya juga meminta Kemenkes memberikan insentif kepada tenaga medis yang selama ini sudah mengabdi guna tangani pasien Covid-19.

"Kita juga minta kalau boleh Pak Menkes pertimbangkan insentif tenaga medis yang selama ini mengabdi tangani Covid-19. Memang ada ketentuan dimana tiap-tiap puskesmas 6 orang, tapi kenyataan tenaga medis yang bekerja lebih dari 6 orang," katanya. (MT-05) 

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!