1. Beranda
  2. Bencana

Berkontribusi Dalam PRB, Wali Kota Ambon Dapat Penghargaan BNPB

Oleh ,

AMBON -  Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy menerima penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Wali Kota Ambon termasuk dalam deretan 15 kepala daerah yang dinilai berkontribusi dalam Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di daerahnya masing-masing.

Penghargaan diberikan Sekretaris Utama (Sestama) BNPB Harmensyah dan diterima Sekretaris Kota Ambon, AG Latuheru pada puncak peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PBR) 2020 yang dipusatkan di aula Sutopo Purwo Nugroho, kantor BNPB, Jakarta, Selasa (13/10/2020).

Kepala daerah yang menerima penghargaan tersebut Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Bali, Gubernur Bangka Belitung, Wali Kota Ambon, Wali Kota Surakarta, Bupati Magelang, Bupati Jayapura, Bupati Banyumas, Bupati Kepulauan Meranti, Bupati Batubara, Bupati Buleleng, Bupati Gorontalo Utara, Bupati Kediri, Bupati Majalengka dan Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.

Kepala BNPB, Doni Monardo mengatakan peringatan bulan PRB 2020 mengangkat tema “Daerah Punya Aksi Pengurangan Risiko Bencana’ yang merupakan wujud nyata dalam pelibatan serta kontribusi seluruh komponen bangsa.

"Berbagai aktivitas dan aksi yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, perguruan tinggi, media massa dan juga masyarakat menjadi bagian dan satu rangkaian penting dalam peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana 2020," katanya.

Menurutnya, hal itu menunjukkan pengurangan risiko bencana di Indonesia telah menjadi sebuah gerakan dalam rangka mengubah secara mendasar praktik-praktik pembangunan yang potensial menimbulkan bencana baru.

“Hal itu, termasuk untuk mengubah pola pembangunan yang merusak lingkungan dan mengancam keberlangsungan pembangunan ke arah pembangunan yang berisiko bencana. Ini menunjukkan bahwa analisa risiko bencana menjadi dasar dalam pembangunan Indonesia," ungkapnya.

Di sisi lain, ia mengatakan peringatan bulan pengurangan risiko bencana kali ini juga menjadi penting sebab dilakukan di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia dan juga seluruh dunia.

“Upaya berbagai pembelajaran dalam membangun ketangguhan harus terus disandingkan serta diselaraskan dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 tersebut. Apalagi, pandemi secara global telah merenggut korban lebih dari satu juta jiwa dan yang terdampak positif Covid-19 mencapai lebih dari 35 juta jiwa. Khusus di Tanah Air, telah mencapai lebih dari 300 ribu orang terpapar Covid-19, walaupun angka kesembuhan juga semakin meningkat,” kataya.

Ia mengakui untuk angka kematian juga semakin tinggi dengan mendekati angka 12 ribu orang sehingga dengan kondisi tersebut tidak boleh lagi ada alasan yang mengatakan bahwa Covid-19 adalah rekayasa atau konspirasi, melainkan nyata adanya.

"Secara umum dengan tulus saya menyampaikan penghargaan kepada seluruh pegiat kebencanaan, terutama para relawan di seluruh Indonesia karena dengan kontribusi dan aksi nyatanya, maka upaya penanggulangan bencana di Indonesia jadi semakin lebih baik," ungkapnya. (MT-05)

Berita Lainnya