Sekilas Info

Puncak Gerhana Bulan Total Hanya Teramati 75 Persen di Ambon

Fase Puncak Gerhana Bulan yang teramati di kawasan Karang Panjang, Ambon, Rabu (26/5/2021).

AMBON – Tercatat selama 19 menit, fase puncak Gerhana Bulan total (super blood moon) teramati di Ambon, Rabu (26/5/2021). Kendati demikian, puncak gerhana tersebut dari Kota Ambon hanya terlihat 75 persen akibat tertutup awan

Pengamatan dilakukan oleh staf Stasiun Geofisika BMKG Ambon yang dipusatkan di kawasan Karang Panjang, Ambon, Rabu (26/5/2021).

Fase (P1) Awal Gerhana Bulan dimulai pukul 17.46.12 WIT.  Kendati demikian, fase awal ini tidak dapat teramati di Ambon.

Usai fase awal, disusul Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian dimulai pukul 18.44.38 WIT yang teramati di Ambon.

Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 20.09.21 WIT, disusul Fase Puncak Gerhana Bulan (U3) terjadi pukul 20.18.43 WIT dan kemudian Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 20.28.05 WIT.

Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir terlihat pukul 21.52.48 WIT dan Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 22.51.14 WIT.

“Fase gerhana bulan total mulai masuk hingga puncak dan kemudian berakhir terjadi pada pukul 20.09 - 20.28 WIT. Namun hanya terlihat 75 persen lantaran ditutupi awan,” ungkap Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ambon, Herlambang Hudha kepada wartawan disela-sela pemantauan tersebut, Rabu (26/5/2021) malam.

Dikatakan, sejak fase awal hingga gerhana puncak tercatat ada lima kali buka tutup awan. Namun sampai akhir hanya terlihat 75 persen baik dengan mata maupun dengan alat.

"Higga akhir hanya 75 persen karena ditutupi awan, baik dilihat dengan secara kasat mata (mata telanjang) ataupun dengan alat. Jadi tidak sampai 100 persen. Selama proses hingga puncak ada lima kali buka tutup awan," kata Herlambang.

Untuk fenomena dari gerhana bulan sendiri lanjut Herlambang terjadi air pasang surut.

Sebagaimana diketahui, Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini terjadi saat Bulan berada di umbra Bumi, yang berakibat, saat puncak gerhana bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah (terkenal dengan istilah Blood Moon). Karena posisi Bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon.

Gerhana Bulan Total, Rabu (26/5/2021) dikenal juga dengan Super Blood Moon, karena terjadi saat bulan di Perigee (Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi).

Gerhana Bulan total pada 26 Mei 2021 sangat spesial. Selain bertepatan dengan Hari Raya Waisak, fenomena astronomi ini langka karena terjadi 195 tahun sekali. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!