Kapolda Maluku: Latupati Harus Berperan Ciptakan Kedamaian

AMBON, MalukuTerkini.com - Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif berharap peran serta Majelis Latupati Maluku untuk menciptakan kedamaian di bumi Maluku.
"Sebagai Kapolda saya memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ketua Majelis Latupati yang telah memprakarsai pertemuan ini beserta raja-raja, walaupun saya memonitor tidak semua raja bisa hadir tapi hari ini rasa bangga. Saya melihat gedung begitu megah dan representatif sangat layak mudah-mudahan dari tempat ini membawa pesan damai semangat aman ingin membangun Maluku untuk lebih hebat dan lebih baik lagi tidak hanya berpuas diri dari hasil kita," jelas Kapolda dalam Silaturahmi Raja-raja Bersama Forkopimda Provinsi Maluku yang dipusatkan di, Kantor Majelis Latupati Maluku, di kawasan Passo - Ambon, Jumat (18/2/2022).
Silaturahmi itu dihadiri Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon, didampingi Ketua Majelis Latupati Maluku Ibrahim M Wokas dan Kepala Kesbangpol Provinsi Maluku Titus Renwarin.
Menurut Kapolda, latupati merupakan lembaga yang selama ini banyak membantu dan berperan aktif dalam menjaga dan memelihara pemerintah dan bekerjasama dengan aparat keamanan di Maluku.
“Kedepan kami berharap persoalan konflik yang terjadi di Maluku ini seluruhnya dapat diselesaikan melalui dialog dan musyawarah dengan peran serta Majelis Latupati Maluku, karena kami yakin dan percaya dengan dukungan dan partisipasi para latupati Maluku maka akan tercipta kedamaian di Maluku yang kita cintai," ungkapnya.
Ia merincikan, di Provinsi Maluku ada 52 titik potensi konflik yang terkait dengan permasalahan batas-batas sengketa lahan dan permasalahan ini seringkali muncul berulang hingga timbul perselisihan antar masyarakat yang menyebabkan kerugian baik materi bahkan sampai korban jiwa.
"Salah satu cara yang kita lakukan dalam rangka mencegah konflik adalah dengan membangun kesadaran untuk saling memiliki sikap, saling percaya, saling menghormati dan saling dengan tetap menjaga persatuan sebagai satu bangsa satu tanah air, satu bahasa," rincinya.
Ia juga menjelaskan, masyarakat Maluku sangat majemuk terdiri dari berbagai suku agama dan adat istiadat yang berbeda keberagaman merupakan kekayaan budaya bangsa yang sangat berharga dan menjadi kebanggaan namun sebaliknya jika kemajuan ini dikelola dengan cara yang tidak benar memandang dari sudut perbedaan maka pasti akan menimbulkan konflik sosial di antara sesama, hingga menyebabkan hilangnya rasa aman timbulnya rasa takut dan dam dan benci bahkan kerugian baik materi bahkan sampai jatuhnya korban jiwa. (MT-04)
Komentar