20.910 Keluarga di Ambon Beresiko Stunting

AMBON, MalukuTerkini.com - Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengaku sesuai data Pemkot Ambon tercatat sebanyak 20.910 keluarga yang tersebar di 50 desa/negeri/kelurahan masuk kategori keluarga beresiko kekerdilan (stunting).
"Dari data yang ada. diatara 33.878 keluarga yang tersebar pada 50 desa/negeri/kelurahan, terdapat 20.910 keluarga berisiko stunting. Jumlah ini cukup besar sehingga harus dijangkau dengan pelayanan kepada masyarakat," ungkap Wattimena saat Rembuk Stunting dan Penguatan Kapasitas Building Stunting yang berlangsung di Ambon, Senin (3/4/2023).
Dikatakan, keluarga yang beresiko stunting secara tidak langsung masuk dalam kategori keluarga miskin dan rentan miskin yang tidak dapat mengakses air bersih, sanitasi yang memadai, rumah layak huni serta keterjangkauan akses pangan yang bergizi.
"Jadi lima hal ini menjadi masalah utama di Kota Ambon yang menyebabkan jumlah penderita stunting di Ambon masih tinggi," katanya.
Wattimena menjelaskan, di tahun 2022 jumlah stunting di Kota Ambon telah mengalami penurunan sebanyak 509 anak.
"Upaya dan strategis untuk menurunkan jumlah stunting di kota Ambon telah membuahkan hasil, yakni pada tahun 2021 sebanyak 907 anak menjadi 509 anak di tahun 2022, sehingga upaya ini pertanda Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait mampu melakukan upaya konkrit agar jumlah penderita stunting menurun. Sebab saat ini kita tidak lagi mempersoalkan anak atau keluarga penderita stunting, tetapi ibu menjadi perhatian bersama agar pemerintah pusat dapat melakukan sinkronisasi, agar setiap daerah cara menentukan penderita stunting sama," jelasnya. (MT-05)
Komentar