Survei Indikator: Ganjar & PDIP Terdampak Batalnya Piala Dunia U-20

AMBON, MalukuTerkini.com - Indikator Politik Indonesia melakukan survei terkait dampak batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia terhadap elektabilitas partai-partai politik dan calon presiden.
Hasilnya, PDIP dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ternyata dirugikan isu tersebut.
Survei ini digelar pada 8 hingga 13 April 2023 terhadap 1.221 responden. Survei dilakukan dengan cara wawancara via telepon.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digital dialing atau RDD. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia awalnya menanyakan kepada para responden terkait isu batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Para responden ditanyakan 'apakah bapak ibu tahu atau pernah dengar Indonesia jadi tuan rumah piala dunia U 20?'.
Hasilnya, pada bulan Maret atau sebelum isu Timnas Israel muncul, 52,1% responden mengetahui persoalan ini. Sedangkan, pada bulan April atau saat isu Timnas Israel muncul, 63,4% responden mengetahui.
"Mayoritas tahu Indonesia sedianya akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 63,4%. Di antara yang tahu juga aware bahwa Timnas Israel menjadi salah satu pesertanya 80,5%," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei, Rabu (19/4/2023).
Kemudian, Indikator Politik Indonesia menanyakan kepada 63,4% yang tahu soal isu Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terkait pilihan capresnya di 2024. Hasilnya, Ganjar Pranowo ternyata terdampak dengan isu tersebut.
"Nah kita cek ya apakah ada efek berkaitan dengan Piala Dunia, nah bapak ibu bisa cek di sini, elektabilitas Ganjar jauh lebih tinggi di kalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah, 35% Ganjar dipilih di kalangan mereka yang tidak tahu FIFA sudah membatalkan tuan rumah Piala Dunia. Nah artinya ada efeknya di sini buat Ganjar ya," jelas Burhanuddin.
Burhanuddin juga mengaitkan isu Piala Dunia U-20 ini dengan elektabilitas partai-partai di Indonesia. Hasilnya, dari 63,4% responden yang tahu Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, elektabilitas PDIP hanya berada di angka 16,6% atau beda tipis dengan Gerindra yang berada di angka 15,8%.
"Yang tahu sekitar 63,4% mayoritas Indonesia sebagai tuan rumah, itu elektabilitas PDIP beda sangat tipis dengan Gerindra, itu artinya di antara mereka yang tahu, itu Gerindra mendapatkan keuntungan dari sikap PDIP yang menolak kehadiran Timnas Israel," kata Burhanuddin.
Burhanuddin menyampaikan semakin tahu responden dengan isu Piala Dunia U-20, maka suara terhadap PDIP akan semakin tertekan. Menurutnya, ini berarti sikap PDIP berdampak pada elektabilitasnya.
"Kemudian elektabiltias PDIP lebih besar di kalangan yang tidak tahu FIFA membatalkan status tuan rumah, semakin tahu FIFA membatalkan status tuan rumah RI sebagai tuan rumah pildun, elektabilitas PDIP semakin tertekan. Artinya ada efek pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 itu. Ini membuktikan ada indikasi pembatalan FIFA terhadap elektabilitas PDIP," jelasnya. (MT-05)
Komentar