Sekilas Info

BPS Maluku Luncurkan Hasil Sensus Pertanian 2023

AMBON, MalukuTerkini.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku meluncurkan hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 yang berlangsung di Ambon, Senin (4/12/2023).

Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia saat memaparkan hasil pencacahan ST2023 merincikan jumlah usaha pertanian di Maluku hasil ST2023 tercatat sebanyak 209.044 unit, naik sebesar 3,45 persen dibanding tahun 2013 yang sebanyak 202.077 unit.

“Jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) sebanyak 208.862 unit, naik  3,50 persen dari tahun 2013 yang sebanyak 201.796 unit. Jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) sebanyak 33  unit, turun 35,29 persen dari tahun 2013 yang sebanyak 51 unit. Jumlah Usaha Pertanian Lainnya (UTL) tahun 2023 sebanyak 230 unit, turun 35,22 persen dari tahun 2013 yang sebanyak 149 unit,” rincinya.

Dikatakan, UTP mendominasi usaha pertanian di semua subsektor, dan terbanyak terdapat di Subsektor Perkebunan, yaitu mencapai 128.385 unit usaha.

“UPB terbanyak terdapat di Subsektor Perkebunan, yakni mencapai 13 unit usaha. Sementara itu, UTL terbanyak terdapat di Subsektor Perkebunan, yakni mencapai 86 unit usaha,” katanya.

Ia juga menjelaskan UTP Urban Farming di Provinsi Maluku berdasarkan hasil ST2023 berjumlah sebanyak 58 unit, yang berarti bahwa seluruh RTUP Urban Farming terdiri dari 1 unit UTP, sehingga kabupaten/kota dengan UTP Urban Farming terbanyak sama dengan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) urban farming yaitu Kota Ambon dengan jumlah UTP Urban Farming sebanyak 24 unit.

“UTP urban farming paling banyak terdapat di Kota Ambon sebanyak 24 unit atau mencakup 41,38% dari total urban farming di Maluku,” jelasnya.

Sementara itu, Sekda Provinsi Maluku Sadali le dalam sambutannya saat menghadiri peluncuran tersebut mengatakan, peluncuran data hasil ST2023 menjadi tongkat awal bagi implementasi kebijakan yang berbasis data yang dihasilkan, tidak hanya menjadi informasi tetapi juga menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.

“Sinergi antara pemerintah akademisi dan stakeholder terkait sangat diperlukan untuk menterjemahkan data ini menjadi suatu aksi yang nyata pada seluruh bagian terkait,” katanya.

Pendataan ST2023 berlangsung 1 Juni - 31 Juli 2023 dengan menggarahkan 1.885 petugas. (MT-05)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!