Sekilas Info

Tenggelam di Laut Arafura, Kapal Tanker MT Koan Muat Minyak Sawit

EVAKUASI – Sejumlah ABK Kapal Tanker MT Koan dievakuasi tim SAR Gabungan ke Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kamis (15/2/2024).

SAUMLAKI, MalukuTerkini.com – Kapal Tanker MT Koan yang tenggelat di Laut Arafura, Rabu (14/2/2024) ternyata memuat 3.300 ton Minyak Kelapa Sawit Mentah (Crude Palm Oil).

Minyak sawit tersebut berasal dari Perusahaan Korindo Group di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan.

Komandan Pos BKO Ditpolairud Polda Maluku, Bripka Yakob Kundrat Halirat yang bersama personelnya dan tim SAR Gabungan mengevakuasi para ABK kapal tanker MT Koan ke Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar kepada malukuterkini.com, Jumat (16/2/2024) menjelaskan sesuai keterangan yang diperoleh pihaknya dari para ABK ternyata kapal tersebut sejak 10 Februari 2024 lalu berangkat dari Sungai Digoel, Asiki, Kabupaten Boven Digoel – Papua Selatan dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

“MT Koan bermuatan 3.300 ton Crude Palm Oil atau Minyak Kelapa Sawit Mentah milik Perusahaann Korindo Group di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan,” ungkapnya.

Sesuai penjelasan para ABK, katanya, pada Rabu (14/2/2024) pukul 06.00 WIT, kapal mengalami miring ke arah kanan karena terindikasi masuknya air laut pada bagian kostater kapal atau lubang tempat jangkar kapal.

“Akibat air yang masuk terlalu banyak, Anak Buah Kapal (ABK) kemudian berusaha menguras air laut dengan menggunakan 4 buah pompa celup, 2 buah alkon, maupun mengaktifkan sistem pompa ballast yang ditujukan menyesuaikan tingkat kemiringan dan draft kapal sebagai akibat dari perubahan muatan air laut pada kapal sehingga stabilitas kapal dapat dipertahankan, namun berbagai upaya tersebut tidaklah berhasil maksimal, apalagi ditambah dengan hantaman tingginya gelombang yang saat itu mencapai 4-5 meter sehingga kapal akhirnya tenggelam Kamis (15/2/2024) pukul 04.30 WIT,” kata Bripka Yakob.

Melihat kondisi tersebut, nakhoda menginstruksikan seluruh ABK berkumpul di tempat evakuasi dan proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan dua buah life craft.

“11 jam lebih setelah berusaha berkomunikasi dengan menggunakan handy talk untuk meminta pertolongan terdekat, akhirnya membuahkan hasil. Komunikasi tersebut direspons Kapal Tanker MT Hafnia Petler berbendera Singapura yang langsung memberikan pertolongan,” ungkapnya,

Ia menambahkan, melalui komunikasi saluran radio, Kamis (15/2/2024) pukul 18.00 WIT, Tim SAR Gabungan berhasil tiba di lokasi Intercept Kapal Tanker Hafnia Petrel guna mengevakuasi seluruh korban yang terdiri dari 18 ABK.

“ Pukul 19.15 WIT, seluruh korban berhasil di evakuasi dengan selamat dan dipindahkan ke atas Kapal Polairud Polda Maluku dan dibawa menuju Pelabuhan Laut Saumlaki,” ujarnya.

Hingga Jumat (16/2/2024), terdapat 4 ABK yang masih mejalani perawatan di RS PP Magreti Saumlaki yaitu Rohmad Saiful Anwar (32) Mualim I, Rahamdi (28) Mualim III, Kiki Weldi (37) Juru Las dan Ayu Airin Laihan (24) Koki. (MT-04)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!