BPS: Pengangguran di Maluku Terus Menurun
AMBON, MalukuTerkini.com - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Maluku sesuai pendataan Agustus 2024 sebesar 6,11 persen, turun sebesar 0,20 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2023
TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), TPT Provinsi Maluku terus mengalami penurunan. Data Agustus 2021 menunjukkan TPT 6,93%, Agustus 2022 (6,88%), Agustus 2023 (6,31%) dan Agustus 2024 (6,11%).
“TPT hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 sebesar 6,11 persen. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar enam orang penganggur. Pada Agustus 2024, TPT mengalami penurunan sebesar 0,20 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2023,” ungkap Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia di Ambon, Selasa (5/11/2024).
Ia merincikan, pada Agustus 2024, TPT Perempuan sebesar 6,20 persen, lebih tinggi dibanding TPT laki-laki yang sebesar 6,05 persen.
“TPT perempuan mengalami penurunan sebesar 0,93 persen poin sedangkan TPT laki-laki mengalami kenaikan sebesar 0,30 persen poin jika dibandingkan Agustus 2023,” rincinya.
Apabila dilihat menurut daerah tempat tinggal, katanya, TPT perkotaan (8,01 persen) jauh lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan (4,89 persen).
“TPT perkotaan turun dibandingkan Agustus 2023 sebesar 1,75 persen poin sedangkan TPT perdesaan mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen poin,” katanya.
Selain itu, jelasnya, apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, TPT pada Agustus 2024 mempunyai pola yang hampir sama dengan Agustus 2023.
“Pada Agustus 2024, TPT tamatan Sekolah Menengah Atas merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 8,94 persen. Sementara TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke Bawah, yaitu sebesar 2,69 persen. Dibandingkan Agustus 2023, penurunan TPT terjadi hampir diseluruh kategori pendidikan dengan penurunan terbesar pada kategori pendidikan Diploma I/II/III , yaitu sebesar 4,02 persen poin,’ jelas Pattiwaellapia. (MT-05)
Komentar