Alumni FT Unpatti Kembangkan Inovasi Pompa Air Tenaga Surya Berbasis IoT
AMBON, MalukuTerkini.com – Kepedulian terhadap permasalahan yang dihadapi petani di Maluku dalam mengairi lahan pertanian, memotivasi sejumlah pemuda asal Maluku yang merupakan alumni Fakultas Teknik (FT) Universitas Pattimura (Unpatti) untuk mengembangkan sebuah inovasi.
Para pemuda tersebut menciptakan pompa air tenaga surya untuk irigasi pertanian yang dilengkapi dengan teknologi Internet of Things (IoT), guna mengatasi tingginya biaya operasional listrik dan bahan bakar yang selama ini membebani petani.
Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menawarkan solusi ramah lingkungan yang mendukung pertanian berkelanjutan di Maluku.
Teknologi ini memungkinkan petani untuk mengontrol proses penyiraman dan pemupukan secara otomatis melalui aplikasi Lawamena, yang dapat diakses melalui smartphone.
Dengan aplikasi ini, petani dapat mengatur panel surya, penyiraman, dan pemupukan secara efisien dan terintegrasi.
Stevic Ilela (25), salah satu anggota tim inovasi, menjelaskan ide ini berawal dari keluhan petani mengenai tingginya biaya listrik dan bahan bakar.
"Kami ingin memberikan solusi yang lebih efisien bagi petani di Maluku, agar mereka tidak lagi bergantung pada listrik dan BBM. Dengan alat ini, petani bisa menghemat biaya operasional mereka," jelas Ilela kepada malukuterkini.com, Jumat (22/11/2024).
Salah satu petani yang sudah merasakan manfaat alat ini adalah Labadong, Ketua Kelompok Tani Rajawali di Poka Perumnas, Kota Ambon.
Ia mengaku kegembiraannya karena alat ini sangat membantu pekerjaannya.
"Penyiraman dan pemupukan yang dilakukan secara otomatis lewat aplikasi di ponsel sangat memudahkan kami. Selain itu, alat ini juga mengurangi biaya listrik yang selama ini sangat tinggi," ujarnya.
Untuk mewujudkan inovasi ini, Ilela dan tim mendapatkan dukungan pendanaan dari NZMATES (New Zealand-Maluku Access to Renewable Energy Support), sebuah lembaga yang mendukung pengembangan energi terbarukan di Maluku.
Ilela berharap inovasi ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi lebih banyak petani di Maluku, meningkatkan kesejahteraan mereka, dan membantu meningkatkan ekonomi pertanian di daerah tersebut.
Sebagai Ketua Tim Lawamena, Stevic Ilela menegaskan tujuan utama inovasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi pertanian di Maluku. Menurutnya, sudah saatnya petani di Maluku "naik kelas."
"Kurangi kerja keras, manfaatkan kerja cerdas. Saatnya petani Maluku naik kelas," tegasnya.
Tim Lawamena terdiri dari Stevic Ilela (Ketua Tim/teknisi PLTS), Martin Salakory (Programmer), Excellion Soplero (Desainer), Hendra Wattimena, dan Ekaristi Rupilu (Manajer Proyek), yang semuanya adalah alumni FT Unpatti. (MT-04)
Komentar