Sekilas Info

Tim MHLW Jepang & Barantin Audit Lapangan Mutu Kopi

AMBON, MalukuTerkini.com – Tim Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan atau Ministry of Health, Labour, and Welfare (MHLW) Jepang bersama Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan audit lapangan untuk memastikan produksi kopi biji Indonesia aman dikonsumsi dan terjaga mutunya.

Audit untuk ekspor kopi biji Indonesia ke Jepang berlangsung pada Senin (1/9/2025) – Rabu (3/9/2025) di Lampung. Audit lapangan bertujuan memastikan keamanan pangan dan mutu kopi Lampung, yang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia.

Wakil Direktur Bidang Kesehatan dan Keamanan Produk Impor MHLW Jepang, Ryoko Yokoyama, selaku ketua tim mengaku pihaknya ingin memastikan proses produksi kopi dari hulu hingga hilir sesuai dengan persyaratan dari Jepang.

“Adapun persyaratannya bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK), terjamin keamanan dan mutu pangan, seperti residu pestisida isoprocarb dengan ambang batas 0,01 ppm serta bebas bakteri Salmonella,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Karantina Lampung, Donni Muksydayan menjelaskan kopi yang akan diekspor telah melalui tindakan karantina dan pengawasan untuk memastikan pemenuhan persyaratan dan standar negara tujuan.

Petugas Karantina Lampung melakukan pemeriksaan menyeluruh, baik administrasi maupun kesehatan dan keamanan pangan komoditas, sebelum menerbitkan sertifikat kesehatan (Phytosanitary Certificate/PC).

"Kami memastikan kesehatan komoditas dan keamanan pangannya serta pemenuhan persyaratan lainnya sebelum menerbitkan PC, sebagai jaminan terpenuhinya persyaratan SPS (Sanitary and Phytosanitary). Barantin dan kementerian lembaga terkait berkomitmen dalam mendukung kualitas kopi ekspor Indonesia," jelas Donni dalam keterangannya yang diperoleh malukuterkini.com, Sabtu (6/9/2025).

Donni menjelaskan pemenuhan tindakan sanitari dan fitosanitari (SPS) sebagai syarat mutlak. Hal ini penting untuk memastikan produk yang diekspor terbebas dari OPTK dan aman dikonsumsi.

“Harapan kami, kopi Lampung dapat terus memenuhi seluruh persyaratan ekspor ke Jepang, sehingga mampu memperkuat daya saing kopi Indonesia di pasar internasional,” jelasnya

Saat mengunjungi kebun kopi Kelompok Usaha Bersama (KUB) binaan eksportir lokal. Selama kunjungan, tim MHLW Jepang berdialog dengan petani binaan KUB. Dialog mengenai penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dan standar operasional budi daya, serta meninjau fasilitas pascapanen, penyimpanan, hingga proses pengolahan kopi biji.

Berdasarkan data BEST TRUST (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology), kopi lampung yang diekspor sepanjang 2024 berjumlah 5 ribu ton dengan nilai mencapai 266 miliar rupiah.

Donni berharap pada tahun 2025 Indonesia dapat memenuhi permintaan kopi dari Jepang dengan jumlah lebih dari tahun sebelumnya. (MT-01)

Penulis:

Baca Juga

error: Content is protected !!