AMBON, MalukuTerkini.com – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) melalui Kedeputian Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi meninjau operasional Stasiun Bumi/Gateway SATRIA-1 di Ambon, Kamis (11/12/2025).
Kunjungan dipimpin Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika, Marsma TNI Agus Pandu Purnama, dengan partisipasi perwakilan dari BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Peninjauan ini bertujuan memperoleh gambaran terkini terkait operasional gateway, memetakan kendala teknis maupun regulatif di lapangan, serta menyusun langkah strategis guna mempercepat pemerataan akses telekomunikasi di kawasan Indonesia Timur.
“Gateway Ambon merupakan salah satu simpul penting dari 11 gateway nasional SATRIA-1 yang mendukung distribusi layanan internet broadband ke ribuan titik layanan publik, khususnya di wilayah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T),” ungkap Agus yang merupakan alumni Akademi Angkatan Udara (AAU)1990 ini.




SATRIA-1 sendiri merupakan satelit multifungsi berkapasitas 150 Gbps yang telah beroperasi penuh sejak 2024 melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Proyek ini memastikan penyediaan akses internet untuk sektor pendidikan, kesehatan, kantor pemerintahan, pusat layanan masyarakat hingga pos keamanan terpencil.
Hingga 7 Desember 2025, total 30.017 lokasi layanan publik nasional telah terhubung SATRIA-1, termasuk 250 lokasi di Provinsi Maluku, dengan 58,4% di antaranya sudah aktif.
Selama peninjauan, tim menemukan Gateway Ambon beroperasi dengan sangat stabil dan mencatat Service Level Agreement (SLA) konsisten diatas 99,5% sejak Mei 2024.
Infrastruktur pendukung seperti antena 13 meter, sistem listrik, genset, UPS, serta ruang server terjaga dengan baik. Operasional harian didukung oleh sembilan personel teknis lokal yang bekerja dalam tiga shift, dilengkapi tenaga keamanan dan petugas pendukung lainnya.
“Gateway ini memegang peranan strategis dalam mengatasi kesenjangan digital di Indonesia Timur. Dengan semakin luasnya pemanfaatan SATRIA-1, terutama untuk 69,24% sekolah dari total titik layanan, puskesmas, dan kantor pemerintahan, kualitas pelayanan publik di daerah terpencil semakin membaik dan mendukung agenda percepatan transformasi digital nasional,” jelas Agus yang pernah menjabat General Manager Bandara Adi Sutjipto Jogjakarta ini.
Sebagai tindak lanjut, katanya, Kemenko Polkam mendorong BAKTI Komdigi memperkuat standar kesiapsiagaan operasional dan keamanan nasional pada seluruh gateway di Indonesia.
“Hal ini mencakup penyusunan SOP terpadu terkait keandalan pasokan listrik, keamanan fisik, penguatan keamanan siber, serta peningkatan kapasitas SDM lokal, agar layanan SATRIA-1 tetap stabil dan mendukung pembangunan serta stabilitas nasional,” kata mantan Komandan Korsis Seskoau ini.

Kemenko Polkam menegaskan komitmennya untuk terus mengawal percepatan pemerataan konektivitas digital sebagai salah satu fondasi penting penguatan layanan publik, pembangunan ekonomi, dan stabilitas keamanan nasional, khususnya di kawasan Indonesia Timur. (MT-01)







Tinggalkan Balasan